Aneh, begitulah membaca langkah Anna Sophana Bupati di Indramayu, Jawa Barat, hari-hari ini. Betapa tidak?
Anna Sophanah, istri mantan Bupati dan Ketua DPD Golkar Jabar Irianto MS Syafiudin atau Yance, tiba-tiba saja dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati Indramayu.
Semula, banyak yang tak percaya Anna memutuskan mundur. Apalagi karena masa jabatannya masih lama karena berakhir tahun 2020 nanti.
Akan tetapi, setelah DPRD Indramayu membenarkan soal itu, barulah warga percaya seratus persen. Makin percaya lagi setelah sejumlah media memberitakannya, hari-hari ini.
Yang membuat penulis menganggap kejadian itu aneh, adalah alasan pengunduran diri yang dikemukakan ke DPRD setempat.
Dikutip dari beberapa media lokal, Anna, dalam surat pengunduran diri per 30 Oktober 2018 itu, menyebutkan bahwa dia mundur karena alasan keluarga. Karena jadi bupati, dia tidak fokus mengurus keluarga.
Diakui, alasan itu sebenarnya cukup manusiawi. Sebagai seorang istri dia memang perlu mengurus suami atau keluarganya. Dengan jadi bupati yang tugasnya berat dan bertumpuk, dia dipastikan tidak bisa melakukan itu.
Namun sayangnya, alasan Anna dalam kaitan dengan pengunduran dirinya itu sepertinya dipaksakan dan tidak logis. Alasan itu, bisa jadi membuat dewan tidak mengabulkan permohonannya.
Sebagaimana diatur dalam peraturan tertentu, bupati memang bisa berhenti dengan alasan diberhentikan, meninggal atau mundur. Khusus jika mengambil opsi mundur, alasannya harus logis, masuk akal.
Sedangkan alasan tidak fokus mengurus keluarga, sepertinya kurang logis. Ya, sebab mengurus keluarga sejatinya bisa dibantu dan digantikan perannya oleh asisten rumah tangga atau lainnya. Tapi, itupun dengan catatan, alasan tersebut memang yang disampaikan Bupati Anna.
Banyak yang berspekulasi atas rencana mundur Bupati Anna tersebut. Tak sedikit yang mengaitkan dengan rentannya Indramayu dibidik KPK, sehingga Anna memilih mundur ketimbang terjebak dalam suatu perkara terkait korupsi.
Anna barangkali tidak ingin seperti suaminya, atau seperti  Bupati Cirebon yang belakangan berurusan dengan KPK.
Betulkah spekulasi itu? Entahlah. Yang jelas, masa jabatan Anna masih panjang, masih dua tahun 8 bulan lagi. Dan kalau Anna benar mundur, dia sudah menyia-nyiakan kepercayaan yang memilihnya secara langsung dalam pemilihan tahun 2015, berpasangan dengan Supendi.
Anna dan pasangannya, menjadi bupati, tercatat sudah dua periode. Ia terpilih pertama kali pada tahun 2010, menggantikan suaminya, Yance.***
Sumedang, 6/11/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H