Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mimisan, Biasanya Ringan Terkadang Bisa "Mengancam" Nyawa

24 November 2024   15:15 Diperbarui: 30 November 2024   15:05 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mimisan. (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Ada sejumlah penyebab mimisan, di antaranya trauma atau cedera, infeksi, dan adanya benda asing atau tumor pada hidung. 

Penyebab-penyebab lain misalnya perubahan mendadak tekanan udara, sekat hidung yang bengkok, infeksi akut yang umum seperti influenza, dan alergi. 

Jangan dilupakan pula penyebab mimisan yang lebih serius meliputi tekanan darah tinggi atau hipertensi, kelainan pembuluh darah, kelainan darah seperti leukemia, penyakit hati, penyakit ginjal, obat-obatan seperti salisilat dan anti pembekuan darah, dan keadaan lain. 

Mimisan juga bisa terjadi pada demam akut seperti demam berdarah dengue atau DBD. Kalau ini terjadi, jelas tidak boleh dianggap sepele. 

Pada keadaan seperti ini, mimisan dapat timbul karena berkurangnya jumlah trombosit yang berperan pada pembekuan darah. 

Jika terjadi mimisan pada pasien DBD, harus dicurigai kalau-kalau ada perdarahan juga pada lokasi tubuh yang lain, dan keadaan ini harus diwaspadai karena dapat mengancam nyawa.

Penanganan utama pada mimisan adalah mencoba menghentikan perdarahan dengan melakukan beberapa tindakan :

1. Posisikan pasien duduk dengan kepala sedikit menunduk agar darah tidak masuk ke tenggorokan.

2. Ibu jari dan jari telunjuk dipakai untuk memencet bagian depan hidung selama 10 menit, mengupayakan penghentian perdarahan. Bila perlu kompres area hidung dengan es.

3. Setelah mimisan berhenti disarankan untuk beristirahat dan tidak membuang ingus terlalu keras, agar perdarahan ulang tidak terjadi.

4. Segera bawa pasien ke dokter atau Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, jika perdarahan tidak berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun