Mohon tunggu...
Muhamad Adib
Muhamad Adib Mohon Tunggu... Buruh - Wong Alas

Jadikan masyarakat desa hutan,nafas Pembangunan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Terbuka untuk "Pak Dhe"

6 Februari 2018   10:36 Diperbarui: 6 Februari 2018   12:31 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak membuka kuliner, makan kami jadi teratur dan lebih bergizi pak Dhe... hasil dari kuliner dan jual sayuran kami kumpulkan untuk membayar biaya kuliah (UKT). Belum cukup memang. Tapi setidaknya bisa mengurangi beban. Ohya Pak Dhe... sekarang ada 23 anak-anak Sekolah Kader Desa Brilian yang Kuliah di beberapa Perguruan Tinggi di Purwokerto. Juga ada 2 temen kami yang sudah Wisuda D 3 Peternakan Unsoed Purwokerto. Salah satunya bahkan lulus dengan predikat Cumlaude.

Setiap hari minggu dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, anak-anak membuat Pasar Kulliner Tradisional. Berbagai jajanan dan makanan di jual dengan menggunakan uang koin dari batok kelapa. Sehingga nama pasarnya di beri nama Pasar Batok. Hasil jualan di pasar Batok uangnya kami gunakan untuk biaya transport ke kampus.

Pak Dhe yang selalu Kerja...Kerja dan Kerja...

Meniru pak Dhe, prinsip keseharian kami adalah belajar... belajar... dan belajar. Bagi kami hidup adalah belajar. Dan belajar itu melakukan. Kami belajar dengan cara melakukan. Praktek langsung. Selain belajar akademik, kami memiliki kurikulum sendiri yang kami namakan Standar Kecakapan Peserta Didik (SKPD) ada 33 (tiga puluh tiga) standar yang harus kami kuasai agar kami bisa menjadi Kader Penggerak Kebangkitan Desa.

SKPD yang kami pelajari mulai dari mengurus rumah tangga sampai dengan mengurus desa. Kami belajar tentang bagaimana hidup di desa dengan mengatasi masalah-masalah yang ada dan dengan mengembangkan potensi desa. Salah satu potensi yang ada adalah hutan yang saat ini di kelola oleh Perum Perhutani. Kami berkolaborasi dengan Perhutani Pak Dhe...Kami belajar cara mengurus dan mengelola hutan agar tetap lestari dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pinggiran hutan.

Kami belajar tentang hutan bersama temen-temen dari Perhutani, Dinas Lingkungan dan Kehutanan. Kami Belajar tentang pertanian bersama para petani dan Dinas Pertanian. Kami juga belajar tentang penyuluhan tapi sayang Pak Dhe... Badan penyuluhan di Kabupaten dan Provinsi sudah dibubarkan.

Pak Dhe...

Agar kegiatan pembelajaran lebih tenang dan menyeneangkan dan agar anak-anak tidak kedinginan karena angin dan hujan, saat ini kami sedang membuat tempat belajar dan sekaligus tempat tinggal dengan perkiraan biaya sebesar Rp. 350 juta. Biaya yang sangat besar bagi kami Pak Dhe... tetapi seperti saat pertama membangun Sekolah Kader Desa Brilian dengan modal gotong royong, urunan,  semangat, kerja keras dan doa akan membuat mimpi itu menjadi nyata....

Kampung Sidat Brilian, 6 Februari 2018

Salam Kebangkitan Desa Hutan Jawa

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun