Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rokok Petani Cabai

4 Agustus 2023   22:15 Diperbarui: 4 Agustus 2023   23:06 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ryanta tak bergeming. Baginya, setiap hari adalah pengulangan. Bentuk harapan bisa saja berdampak dalam hidup. Memulai hari dengan wawancara kerja, Ryanta mencoba cara baru dalam menikmati hidup. Rambut panjangnya dikucir. Kesempatan diberi kesempatan.

"Perlahan saja. Setiap apa yang dicoba bisa menemukan warna yang baru. Orang bisa saja datang dan pergi, tapi kesempatan bisa menjadi pertemuan berharga dalam hidup. Tatapan demi tatapan menimbulkan kesan. Tidak masalah, semua bisa menjadi nilai dalam hidup."

Kemana saja Ryanta pergi, ada pertanyaan menghantui. Pertanyaan tentang hidup dan pilihan yang dihidupi. Perjalanan demi perjalanan ditempuh. Ada doa dipanjatkan. Setiap harapan akan muncul sebagai sebuah kenyataan.

"Pagi ini aku akan bertemu beberapa teman pemuda. Mencari kata di antara banyak tindakan. Menuliskan beberapa catatan berharga sebagai sebuah cerita. Tidak masalah, setiap hari menemukan hal baru dan dicatat," ujar Ryanta dalam semangat paginya.

Sebagai pemuda, bertemu hal baru amat disenangi. Namun, Ryanta juga tidak menyadari tentang pentingnya relasi kuasa. Ada pendukung yang terselubung dalam setiap tindakan. Pilihan kata dan tindakan perlu diseleksi.

"Malamnya, bertemu bersama beberapa orang dalam doa akan menjadi penguatan. Memberikan dampak nyata untuk hidup. Setiap hari, ada saja nilai yang dikelola. Berbicara dengan kopi dan rokok memang dapat membunuh waktu. Perlu kepedulian memang," ujar Jarwo.

"Tapi, setiap generasi memiliki persoalannya sendiri. Pembicaraan bisa dimulai dengan apa saja. Entah itu topik cabai sampai permainan harga di sayuran. Tidak semua mengerti, tapi semua membutuhkan semuanya itu," ujar Ryanta.

Perlahan, setiap malam akan muncul percakapan tentang apa saja. Sayuran memang bisa saja jatuh harga. Tapi, kenangan akan tetap menjadi harapan. Malam dinikmati dengan percakapan apa saja. Baik atau sial, semua menjadi cerita indah kala malam.

"Kita akan menyiapkan dua gelas kopi. Mungkin juga akan berutang pada malam tentang perpisahan. Tak ada yang lebih spesial dibandingkan percakapan yang memulihkan," ujar Ryanta.

"Tak mudah memang, mendapatkan rokok petani cabai. Itu sudah sama dengan mendapatkan empatinya. Berjalan dengan kepercayaan, menikmati setiap kopi dengan janji serta mimpi. Tidak semua akan terwujud, tapi semua layak dinikmati," ujar Jarwo.

Sahutan malam akan tiba dengan segera. Tiap sapaan akan menjadi biasa saja. Tapi, senyuman bisa saja memulihkan. Apalagi, ada kopi dan rokok petani cabai. Itu lebih dari cukup untuk menjadi puisi.

Godean, 04 Agustus 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun