"Aku akan membeli sangkar tiga. Dua untuk burungku yang baru. Satu lagi akan aku hias sebaik mungkin," ujar Jarwo memantapkan diri.
Ia sebenarnya ragu. Uangnya semakin hari semakin menipis. Ia sendiri tidak bekerja. Hanya mengandalkan uang dari pemberian beberapa acara.
"Kesusahan hari ini cukup saja untuk hari ini. Pasti besok ada lagi. Lagi pula, setiap kesempatan untuk membahagiakan diri sendiri itu perlu dilakukan. Kalau tidak diri sendiri, memangnya siapa yang mau membahagiakan?" pertanyaan Jarwo itu terucap ketika berada di depan burung.
Ada burung yang menarik menurut Jarwo. Burung yang kecil. Namun, lantang dalam berkicau. Jarwo ingin sekali memelihara burung itu. Uangnya tidak cukup untuk membeli burung. Kebingungan, Jarwo tidak jadi ikut pelatihan menulis jurnalistik.
"Paling itu hanya perputaran uang saja. Kerjaannya diulang-ulang. Orang datang dan pergi. Mereka membicarakan hal yang berulang. Bisa saja yang bicara malah tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi," ujar Jarwo.
Lantar, Jarwo pulang dengan tiga kurungan burung. Menyapa beberapa orang yang menatapnya. Meski dihina sebagai pengangguran, Jarwo tetap sabar. Ia sudah mempersiapkan sangkar yang sengaja kosong. Untuk dirinya sendiri.
Godean, 03 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H