Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cangkul Lik Ngadiono

27 Juli 2023   08:10 Diperbarui: 27 Juli 2023   08:11 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Memangnya ada salah apa?" tanya semua buruh tani yang ada di dekat pematang sawah itu.

"Entahlah, ini rahasia sebenarnya. Tapi, aku belum punya bukti yang cukup untuk mengatakannya. Takutnya, nanti malah menjadi fitnah saja," ujar Lik Jarmanto dengan wajah serius.

"Dulu, Pak Darmo mau melamar anaknya Lik Ngadiono. Tapi, lamaran itu ditolak," ujar Lik Jarmanto melanjutkan percakapan.

Semua yang hadir terkejut. Lik Ngadiono hanya tersenyum di dekat pematang sawah yang lain.

"Pasti mereka sedang membahas hal itu," ujar Lik Ngadiono.

Bukan menolak, Lik Ngadiono sebenarnya tidak mau anaknya nanti hanya menjadi istri yang menurut saja. Ia ingin menguliahkan anak perempuannya. Supaya besok bisa jadi bupati.

Godean, 26 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun