Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Grup Whatsapp RT

26 April 2023   10:35 Diperbarui: 26 April 2023   10:34 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Grup Whatsapp RT

Cerpen Yudha Adi Putra

Timeo adalah kucing yang lucu. Sebagai kucing oyen, Timeo punya tubuh besar. Timeo senang berkelana di rumah-rumah warga RT tiga. Ada yang senang dengan Timeo, bahkan menanti kedatangan Timeo. Meski hanya sebentar, memegang tubuh Timeo memberikan kelegaan.

"Bermain bersama kucing itu menyenangkan. Perasaan stress jadi hilang. Paling tidak ada jeda, menikmati momen bersama kucing. Kucing Timeo marah tidak ya, kalau tubuhnya dipegang. Dia lucu sekali," ujar Ibu yang punya rumah warna kuning. Halaman rumah penuh dengan bunga, meski Timeo sering menabrak pot bunga. Tapi, itu tidak menjadi alasan untuk melempari Timeo dengan batu. Kabar tentang Timeo yang menabrak pot bunga bisa sampai ke mana saja.

"Pasti itu juga yang membuat pot bungaku rusak. Itu belinya mahal. Kemarin harus pergi ke Kasongan dulu, belum tentu ada kalau kembali ke sana. Kucingnya memang lucu, tapi menyebalkan," ujar Ibu dengan rumah cat hijau. Halaman rumah juga penuh dengan pot bunga. Ibu itu punya rencana membuat toko bunga. Saling bertukar bunga ketika arisan RT menjadi momen yang dinantikan. Saat itu, momen paling nikmat untuk membicarakan Timeo.

***

Percakapan di grup Whatsapp dibaca Jarwo. Bukan tentang informasi ronda yang menganggu. Bukan juga jadwal arisan yang ditunda. Tapi, ada foto Timeo. Timeo menjatuhkan pot bunga lagi. Tentu, macam-macam responnya. Ada yang membela. Tidak jarang yang mencela.

"Kalau bisa, kucingnya dikurung saja. Kasihan yang punya hobi bunga. Jadi rusak, bukan tentang harganya. Tapi, kesenangan memelihara bunga mungkin juga sama seperti memelihara kucing. Tidak mau kalau kesenangannya diganggu," ujar Ibu RT seolah bijaksana.

Jarwo merasa tersinggung, Timeo adalah kucing kesayangannya. Kucing yang dipelihara sejak kecil. Kalau membuat masalah di lingkungan, Timeo langsung kena hukum. Tapi, namanya kucing juga tidak pernah kapok. Pasti ada lagi ulahnya, bisa merugikan. Pernah sampai mencakar, karena tidak mau dipegang.

"Baik, Bu. Besok Timeo akan saya batasi pergaulannya. Nanti pot bunga yang rusak saya ganti ya, Bu. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, semoga semuanya segera membaik," tulis Jarwo menjawab obrolan di grup Whatsapp.

Setelah itu, hanya emoji jempol bermunculan. Hari berlalu dan grup Whatsapp menjadi sepi, tak ada lagi bahasan tentang Timeo yang memecahkan pot bunga atau kelucuan Timeo ketika lapar.

***

Timeo kini hanya bermain di sekitar rumah. Karena bosan, Jarwo menambah hobi baru. Memelihara burung. Banyak burung dipelihara oleh Jarwo. Awalnya hanya dua, pemberian orang dari Purbalingga. Itu menjadi kesan sekaligus kenangan.

"Semoga bisa kembali ke sana. Memelihara burung lagi dan berjuang dengan kehidupan. Bukankah kita tak pernah mengerti, bagaimana kehidupan terjadi ?" ujar Jarwo setelah selesai memandikan burung.

Kini, kucing Timeo lebih jinak. Kucing itu bahkan menemani Jarwo memberi makan burung, tidak ada niat untuk menangkap atau memakan. Sangat baik dan bersahabat. Jarwo setelah selesai memberi makan burung, semua peliharaannya dijemur, termasuk Timeo. Karena belum sarapan, Jarwo lapar dan mengambil dua potong kue.

"Lebih nyaman seperti ini. Memberi makan burung di pagi hari dan memelihara beberapa hewan. Tidak terkena permasalahan yang rumit," ujar Jarwo sambil menyeduh teh. Itu adalah teh terakhir milik Jarwo. Karena tidak bekerja, ia berdoa kembali. Berharap esok masih ada teh datang.

"Bukankah mereka yang berdoa dan berjalan di dalam nama Tuhan tidak akan kekurangan ?" kata Jarwo.

"Aku harus yakin, kalau besok pasti ada surat dari gereja untukku. Lalu, aku bisa berkarya dengan luar biasa. Mungkin saja, saat ini kondisinya memang seperti ini. Tidak masalah, jalani dengan sukacita," lanjut Jarwo.

Mengambil ponsel, Jarwo memotret burung dan semua peliharaannya, termasuk Timeo. Ia menuliskan takarir di bawah foto semua hewan peliharaannya.

"Lebih baik seperti ini. Mungkin risikonya hanya lepas dan mati. Kalau berdinamika dengan orang, risikonya bisa bermacam-macam," tulis Jarwo dengan emoji tertawa.

Ada foto di grup Whatsapp RT, foto tulisan itu ada di sana.

"Benar juga kata Jarwo, ada pembatasan. Tapi, tulisan itu bisa sampai ke mana saja," ujar Ibu-Ibu di grup RT.

Jarwo bimbang.

Godean, 26 April 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun