Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jurnalis Visual

5 April 2023   06:00 Diperbarui: 5 April 2023   06:11 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semua bisa diam. Keheningan muncul, bertambah dari waktu lalu. Semacam pamer, tapi tidak sesuai jadi aneh. Mungkin saja perlu belajar.

"Pada ungkapan pertama, soal cerita lebih baik bukan diceritakan. Tapi, cerita itu dituliskan !"

"Siapa yang mau membaca ?"
"Mungkin saja tidak ada. Tapi, perjalanan tetap dilanjutkan. Membawa banyak pilihan perjuangan !"

Catat saja, prinsip Jarwo setiap muncul banyak wacana. Bisa jadi kenangan, tapi muncul sebagai impian.

Kalau dapat, setiap jengkal harapan itu bisa hidup. Meski harus ditopang pengorbanan, menjadi rela atas kesendirian.

"Nilai seperti apa ?"

"Bentuk perjuangan !"

Sudah pagi, Jarwo lapar dan mencatat beberapa hal. Tentang kehilangan, dia singkirkan dari catatan.

"Ini bukan soal perasaan !"

"Bentuk kehidupan. Mendapatkan perasaan hidup, berubah kapan saja !"

Tak masalah, asal masih ada teh.

Godean, 05 April 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun