Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jurnalis Visual

5 April 2023   06:00 Diperbarui: 5 April 2023   06:11 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lama tidak dikerjakan, tumpukan kata itu hidup. Menjelma apa saja, setiap keinginan memulai dari kata. Andai kata berubah jadi makna. Semua itu akan bertambah.

Menuliskan setiap impian, bahkan untuk kehilangan.

"Kita tidak dipersiapkan untuk kehilangan. Tapi, siapa yang belum pernah merasakan kehilangan  ?"
Kata dengan e juga bimbang. Perihal rasa, tiap kata menjelma rasa masing. Kini, dalam memandang jurnalisme. Ada paham is dan me. Apakah itu ?
Semacam imbuhan, berdampak pada kenyataan. Menghindari banyak konflik. Memuai, pada tulisan dan senyuman

***

Jarwo senang bisa menyelesaikan pelatihan. Perjumpaannya terbayar lunas. Menimbang persoalan. Mendapatkan ilmu lebih luas. Mungkin, sejenis kertas. Dalam lampu, terasa terbaca namun kandas.

"Paling tidak. Kita pernah berjuang untuk hal yang sama !"

"Menambah perasaan duka. Kelak, perjalanan itu bertumbuh. Menuai banyak sapaan,"

Tentang anak kecil tak bisa terlupa. Mendapatkan senjata, sejenis mainan. Mungkin, milik anak lain tertinggal.

"Apa nanti tidak dicari yang memiliki ?"

"Perasaan memiliki itulah membawa banyak penderitaan !"

"Apa yang salah ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun