Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jurnalis Visual

5 April 2023   06:00 Diperbarui: 5 April 2023   06:11 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Termasuk ketika berbicara ?"

"Mungkin !"

Jadilah, ungkapan paling aman. Setidaknya, kesempatan jadi mungkin. Membicarakan dalam ruangan menghadap kemungkinan.

"Kita lanjutkan saja, terus menulis dalam berbagai kemungkinan !"

***

Utama, acara bertambah. Penjelasan dimulai, sesuai pada gambar. Waktu menjadi lambat. Mencatat perihal harap. Pungutan akan ilmu menjadi interaktif.

"Kita akan memulai, berdasarkan pengalaman. Silakan tuliskan keinginan !"

"Apa yang dia katakan ? Keinginan ?"

'Keinginan menjadi dasar atas tindakan. Beragam keinginan, perlu diolah dengan kesadaranan. Kesadaran ini bukan jadi batas, tapi pedoman. Hingga bisa saja melampaui batas dan muncul banyak kesempatan !"

Hidup dalam zona nyaman tentu diharapkan, kalimat demi kalimat. Dominasi adalah huruf e. E terucap pada berbagai sapa. Memulai dengan e, berakhiran pada e. Memulai kesempatan.

"Lampu berujung pada huruf e. Mencatat kembali, dominasi warna biru. Sebelum akhirnya tidak bisa pergi. Kata dari setiap harapan itu ada. Kesal pada rasa !"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun