Sebuah Catatan Tentang Rabu Abu
Puisi Yudha Adi Putra
mungkin
Kita tak akan percaya
dalam Rabu yang mendung
ada abu basah menghias nadimu
seperti pesan tak terbaca
oleh setiap orang terburu waktu
atau semacam penyesalan telat waktu
malam akan disambut dengan beramai
mendoakan abu di gereja
namun bukan dalam suka
Ada kehilangan; sejenis kerapuhan pada waktu
riaknya tak tahan oleh waktu
Ia menjadi abu dalam Rabu
barangkalai
Kita akan tetap meragu
pada esok yang tiada menentu
di Rabumu, belum tentu ada abu
menanda dalam cinta akan waktu
ia fana seperti waktu
Hidup sejenak, lalu menjadi abu
mendaraskan doa setiap waktu
Abu berjumpa Rabu
mereka tersenyum merayakan fana
menertawakan mereka yang ingin abadi
Jejak akan terlupakan, serupa abu
namun, bukan soal ragu akan abu
perlahan, Rabu menjadi abu
di keheningan malam
Kita saling menatap jidat
ada abu tersenyum, ia terharu
barangkali
Ia bukan abu, bukan pula Rabu
di antara sesal dan yakin
Tuhanmu menjelma jadi rindu
batas antara tebus dan cinta
Semacam jumpa
dan peluk pada Rabu abu
GKJ Rewulu, 22 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H