Selepas ulangan, aku menemui temanku di ruang guru. Perasaan apa tadi, aku sudah lama tak merasakannya. Mungkin, sejak kepergian Andre. Aku tak pernah merasa berdebar seperti tadi. Tapi, dia adalah muridku sendiri. Murid yang boleh kubilang bandel, tapi lucu. Murid yang sering menghubungiku tengah malam untuk bertanya tugas, tapi malah berlanjut menceritakan tempat-tempat bersejarah di daerah dekat sekolah.
      "Mungkin, kau sudah jatuh cinta lagi, Millen. Ayolah, seperti tidak pernah merasakannya saja!"
      "Tapi, dia muridku sendiri. Kami berjarak waktu, tiga tahun. Memang, tidak panjang. Rasanya aneh juga. Dia seperti bisa mengerti kesepianku. Guyonannya yang polos, berhasil membuatku tertawa. Bahkan, di antara banyak notifikasi pesan. Aku selalu menanti, kira-kira foto apa yang akan dikirimkannya malam ini. Dia sering bersepeda, mencari tempat bersejarah. Misalnya saja, makam !"
      Begitulah, aku menceritakan perasaanku pada sahabatku. Tak terasa, waktu untuk mengajar tinggal beberapa pertemuan lagi. Aku mulai merasakan nyaman, berbeda. Ada saja kejutannya.
Lembaran Yogi
      Langkah menuju sekolah terasa menyenangkan, aku bisa bertemu Lisa kembali. Sudah lama, kami tidak berangkat sekolah barengan. Akhirnya, dia selesai juga ikut olimpiade. Belajar tiap hari, membuat kami jarang bertemu. Siang nanti, rencananya kami mau ikut basket bersama. Lebih tepatnya, aku bermain basket dan Lisa menonton.
      "Yogi, nanti aku bawakan nasi goreng. Kebetulan, aku masak bersama Ibuku. Jadi, masih ada banyak."
      Begitu pesan Lisa, menambah semangat aku ke sekolah. Pelajaran demi pelajaran berlalu, aku juga menyapa Bu Millen. Tadi, dia tersenyum cantik. Aku juga sempat melihat Bu Millen bertegur sapa dengan Lisa.
Lembaran Millen
      Hari yang aku nantikan, membagikan hasil ulangan. Menangis aku menatap sebuah pemandangan sore. Ada keceriaan masa SMA, bukan pada hasil ulangan. Tapi, pada sebuah pertandingan bola basket. Semua itu, membuat aku tersadar. Aku mencintai dan jatuh cinta, dalam bentuk yang salah. Bukan salah, bukan tidak tepat. Hanya entah, semua pada dua lembar kertas ulangan. Bertuliskan, Lisa dan Yogi.
                        Untuk seorang kawan, selamat hari Guru !