Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bokongmu Rezekiku

9 Februari 2023   18:30 Diperbarui: 9 Februari 2023   18:37 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Mbak yang pesan ?" teriak Erni sambil melambaikan tangan.

            Tak ada jawaban. Perempuan tadi cepat-cepat mengambil tasnya. Mencari sesuatu, ada yang tertinggal sepertinya. Erni mulai kesal. Lalu lintas ramai, jam makan siang. Mencoba menelpon sebuah nomor, tak ada jawaban. Nomornya tidak aktif. Tak jera, Erni menuju pos satpam. Bertanya, dimana letak kampus dan titik perjanjian.

            "Coba tanya saja sebelah sana, Mbak. Mbak masuk saja, lurus."

            "Sudah Mas. Tadi, saya diminta menunggu di sini. Mau masuk, tidak boleh. Pengemudi ojek onlin tidak boleh masuk."

            "Kenapa tidak menunggu, Mbak ?"
            Perempuan itu terdiam. Mengusap keringat didahinya. Erni kesal dengan jawaban satpam itu. Kembali menuju sepeda motornya.

***

            Tak menemukan orang yang memesan ojek, Erni memilih kembali ke angkringan. Menjelang saat makan siang tiba, Jarwo teman Erni berpamitan dan secara tak sengaja bilang.

            "Bokongmu, rezekiku. Katanya tadi pesan, tapi malah dibatalkan. Aneh sekali."

            "Dapat pesanan di mana, Mas ? Aku barusan malah dibatalkan. Sudah sampai depan kampus soalnya. Satpamnya gak kasih izin untuk masuk."
            "Dara Dinanti. Depan kampus, jangan telat, begitu pesannya."

            Tak seperti biasanya, Erni menikmati makan siang di angkringan. Jam makan siang biasanya menjadi jam sibuk. Banyak pesanan. Ada antar makanan, sampai menjemput anak sekolah. Orderan memang sedang sepi.

            "Bokongmu, rezekiku, Mbak." begitu kata penjual angkringan. Lik Maryo selalu berusaha bercanda dengan Erni, terutama untuk bersabar dalam pekerjaan. Untuk bisa bersyukur di tengah kondisi sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun