"Semua ada kecuali puisi !"
Perempuan itu tertawa. Perjalanan dilanjutkan. Jarwo mengamati dari kejauhan.
"Siapa itu ?"
Pertanyaan istrinya membuyarkan lamunan. Perlahan, Jarwo menyalakan rokok. Ia hisap perlahan. Menatap gang samping sekolah. Puluhan motor terpakirkan. Ada kucing berkejaran.
"Kawan lama !"
"Penyair juga ?"
"Bukan. Dulu sering disebut kekasih. Tapi, itu dulu. Kini sudah bersamamu bukan ?"
"Kalian aneh." kata istrinya Jarwo. Menatap siang tanpa kedip.
"Kau cemburu ?"
"Tidak. Aku melakukan kesalahan besar, mungkin ini keapesan terbesar dalam hidupku juga."
Jarwo terdiam. Ia tak mengerti ucapan istrinya. Gang samping sekolah kian ramai. Orang berdatangan untuk fotocopy.
Seorang murid SMK datang. Membawa banyak uang.
"Bahaya mencintai penyair !" ujarnya sambil membaca tulisan di kaos Jarwo.
Godean, 08 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H