Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anggrek Putih

6 Februari 2023   11:30 Diperbarui: 6 Februari 2023   12:02 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dulu, kita juga jadi mahasiswa yang tidak begitu dikenali ya, Pak." kenang Bu Erni.

"Itu aku. Kalau kamu dulu kan lulusan terbaik. Tidak ada dosen yang enggak kenal sama kamu. Bangga sekali aku dulu, bisa mengenalmu." ujar Pak Haryo.

"Jadi, dulu Bapak sama Ibu itu satu kampus ? Satu jurusan juga ?" tanya Beni. Anak sulung mereka yang mulai hari itu masuk kelas satu SMP.

Tak ada jawaban, hanya senyuman menghiasi wajah Pak Haryo dan istrinya. Lalu, mereka bercerita soal anggrek putih. Anggrek itu mekar.

"Kalau tidak salah. Itu kenang-kenangan dari mahasiswa ya, Pak ?" 

"Bukan. Itu dari dosenku dulu."

"Waktu beliau meninggal. Aku melayat dan sempat aku ditawari anggrek oleh anaknya. Tentu aku bawa satu," kenang Pak Haryo.

***

Pagi ini, mungkin hanya anggrek putih yang menghibur Jarwo. Anggrek putihnya mekar. Harum dan cantik. Pagi mendung tak mengurangi keindahannya. Entah, dengan menatap dan menghirup anggrek, Jarwo sejenak bisa melupakan masalahnya.

"Aku takut menghubungi dosen pembimbingku," gumam Jarwo.

"Padahal, hari ini adalah hari pertama kuliah. Sudah bisa menghubungi dosenku. Aku takut dengan Pak Haryo, dia sepertinya seram,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun