"Aku jadi ingat. Pencerita tadi malam punya cerita soal makan. Bagaimana kalau kita bertani saja ?"
Mereka saling bertatapan. Semua senang dengan ide bertani. Malamnya, tak ada pencerita datang. Jarwo tidak tiba di desa itu. Sudah dinanti banyak orang. Tak ada cerita malam itu.
"Bagaimana ini, kita tidak punya cerita untuk didengarkan ?" ujar kepala desa kebingungan.
"Ada yang punya cerita ?" tanya seorang tetua desa.
Semua menggeleng. Mereka menanti cerita. Hening malam terasa. Damai, meski tanpa cerita.
***
Pagi belum sempurna, Jarwo sudah datang di tempat biasa penduduk mendengarkan cerita. Tak ada cerita semalam, ia sengaja pergi. Mencari cerita di tempa lain.
"Kenapa kakak semalam tidak datang ? Kami merindukan cerita. Sudah tidak ada cerita ya ?" tanya seorang anak perempuan. Tangannya hilang satu. Matanya tertutup satu. Ia berharap ada cerita tentang dirinya.
"Aku mencari cerita untukmu !"
Anak itu tersenyum. Ia kembali melanjutkan hari. Menanti malam tiba, datang pertama di tempat berkumpul warga.
"Apakah malam ini ada cerita untuk kami ? Semalam kami menanti cerita. Tapi, tak ada yang bercerita !"Â