"Istriku tidak peduli aku di mana pagi ini. Kemarin sudah mendapatkan jatah. Aku kasih uang banyak ! Itu penting buat mereka. Mungkin mau ke salon,"
"Kalau memberi uang pada selingkuhannya?"
Cibir seorang pemuda lain seraga melepaskan kain penutup sangkar. Lantas, keduanya tertaa terbahak. Momen Minggu pagi menjadi menyenangkan karena bisa bercanda dengan kawan. Mereka yang ada di tempat gantangan saling berseloroh ketika ada polisi datang.
"Mau ikut lomba kicau burung, Pak ?"
Pertanyaan Pak Darso pada polisi itu mengheningkan suasana. Mereka nampak memperhatikan derap langkap polisi. Mendekati sangkar tertutup kain warna hitam.
"Angkat tangan ! Semuanya jangan bergerak !" teriak lelaki berseragam polisi.
Dengan perlahan, polisi lain membuka kain berwarna hitam penutup sangkar burung kicau. Tampak bungkusan rokok berisi sabu-sabu dan minuman keras.
Godean, 24 Januari 2023
Bionarasi
Yudha Adi Putra merupakan pemelihara burung prenjak. Kesenangannya pada burung memberikan motivasi untuk terus menulis. Ada banyak esai, puisi, dan cerpen yang ditulisnya. Kebanyakan membahas burung dan keresahan sosial. Lahir di Sleman, 24 November 1999. Saat ini, dalam perjuangan untuk studi di Fakultas Teologi UKDW. Menjadi dosen dan menulis merupakan impiannya, tentu bersama burung prenjak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H