"Nanti, aku mau taruh dalam botol. Kalau tidak, ya aku lepaskan lagi. Kenapa, Mbak ?"
        "Tak apa."
        Malam semakin larut. Dara mulai berandai-andai. Pertama, soal apa yang dikerjakan olehnya sekarang. Andai saja, ia mau melanjutkan kuliah. Pasti hidup keluarganya lebih menderita karena hutang. Dara putus kuliah, bukan hanya karena tak ada uang. Tapi lebih dari itu, dalam dirinya ada kehidupan. Kedua, andai saja. Dara tak mengenal laki-laki bernama Ridwan itu. Paling tidak, ia bisa bebas menjadi perempuan tanpa gunjingan. Kini, semua hanya menjadi andaian saja. Ia hamil di luar nikah, Ridwan yang berjanji mau bertanggung jawab malah bunuh diri. Dara berhasil menyelamatkan hidupnya dengan menulis. Mungkin, ia juga berhasil menyelamatkan cita-citanya. Menjadi penulis. Tapi, tidak tahu akan apa yang terjadi esok hari.
        "Waktu berusaha menangkap itu menyenangkan sekali. Kunang-kunang bercahaya. Tapi, kalau sudah tertangkap. Ia hanya lesu dalam botol," kata Beni memecah lamunan Dara.
        "Ternyata sama juga dengan cita-cita," gumam Dara.
                                        ***
                                                                        Gancahan, 22 Januari 2023
       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H