Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan yang Melajang hingga Tua

17 Januari 2023   09:00 Diperbarui: 17 Januari 2023   08:59 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Dara Dinanti, perempuan usia empat puluh delapan tahun. Tapi, ia memilih untuk hidup melajang hingga tua. Bukan karena dia tidak mencintai seorang lelaki. Bukan juga karena tidak ada lelaki yang mau dengannya. Sudah banyak hinaan diterimanya, tapi bagi tetangga yang kenal dan tahu. Dara adalah perempuan baik.

                "Ia dulu pernah jatuh cinta semasa muda dengan seorang pria. Tapi, ibu dari pria itu tidak setuju kalau anaknya menikah dengan Dara," kata seorang tetangga yang sebaya dengan Dara. Tapi, kini sudah menjadi nenek-nenek muda.

                "Kenapa tidak setuju?" tanya seorang warga.

                "Tanya saja sendiri!"

                "Lalu, kenapa dia bisa nampak awet muda dan tetap cantik ? Usianya sudah hampir lima puluh tahun, bukan ?" sindir istri Pak RT.

                Di dalam rumahnya yang berbentuk huruf U. Dara membersihkan taman bunganya. Ia ingat betul perkataan Setyo sebelum akhirnya mereka berpisah.

                "Perempuan akan awet muda dan tetap cantik ketika merawat bunga," sambil Setyo memberikan setangkai bunga.

                Sejak pemberian setangkai bunga itu, Dara tidak pernah kesepian meski Setyo sudah tidak ada. Ia tetap awet muda dan cantik dengan merawat bunga.

                                                                                                                                                Mlati, 17 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun