Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setrika Arang Mbah Arjo

18 Desember 2022   22:30 Diperbarui: 18 Desember 2022   22:31 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                "Gelasnya bagus, Pak. Ini harganya berapa?" Tito pura-pura bertanya pada pedagang di lapak itu.

                "Limaratus ribu, Mas. Itu barang antik," jawab pedagang sambil merapikan barang dagangannya.

                Tito menelan ludah. Dia heran, memangnya apa yang bagus dari gelas lusuh berwarna kuning keemasan itu. Tanpa pamitan dengan pedagang di lapak, Tito melanjutkan perjalanannya. Ia mengikuti bule yang membawa uang sekoper tadi. Bule itu berhenti tepat di lapak lain yang menjual batu akik.

                "Pak, apakah di sini ada Traditional Ironing Tools semacam ini ?" kata bule itu dengan bahasa Indonesia sedikit kaku dan kawannya menunjukkan setrika arang. Persis seperti yang dimiliki Mbah Arjo. Tito mendengar pertanyaan itu, seketika teringat akan Mbah Arjo. Dia merasa kehilangan dua hal berharga, setrika Mbah Arjo dan sosok Mbah Arjo yang bijaksana.

                                                                                                Godean, 18 Desember 2022

               

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun