Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rusana Said: Pembongkar Kebisuan Perempuan Melalui Sastra

30 November 2022   22:59 Diperbarui: 30 November 2022   23:32 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika hendak mengimani dan mewartakan Allah yang membebaskan serta memiliki kedekatan dengan orang miskin. Menjadi perlu untuk melihat gambaran kehidupan Yesus. Perjuangan yang dilakukan harus bermuara pada perjuangan pembebasan mereka yang miskin, lapar dan tertindas.  Teologi pembebasan memiliki konteks pembentuk yang dinamis, terutama ketika bermunculan berkaitan dengan dimensi moral, ada upya untuk melaksanakan nilai-nilai moral dalam kehidupan manusia, serta panggilan untuk berpihak kepada mereka yang tertindas. 

Orang-orang tertindas menjadi sarana di mana perspektif ilahi tentang keberadaan manusia ditawarkan.   Gambaran refleksi yang demikian juga dapat terlihat dalam dinamika perjuangan Rasuna Said dalam memberantas penindasan terhadap perempuan. Rasuna Said dan perjuangannya dapat dilihat sebagai teologi pastoral profetis serta direfleksikan dalam semangat teologi pembebasan.  Alasan melakukannya karena keresahan dalam hidupnya, tidak ingin ada orang lain merasakan penderitaan dan kesulitan hidup. 

Rasuna Said berjuang untuk memberantas penindasan terhadap perempuan. Tindakannya itu berdasarkan pada kepekaan untuk melihat dalam pandangan mereka yang tertindas. Selain itu, upaya pemberantasan penindasan terhadap perempuan oleh Rasuna Said menjadi pembebas bagi mereka yang tidak bisa ikut pengambilan kebijakan. pengambilan kebijakan di Minangkabau pada saat ini mengharuskan bisa membaca dan menuliskan namanya, padahal ada banyak orang yang penindasan terhadap perempuan. Apa yang menjadi tindakan Rasuna Said menjadi aksi pastoral profetis dengan membawa transformasi ke arah yang lebih baik lagi, tentunya dengan semangat pembebasan.

E. KESIMPULAN

Pemberantasan penindasan terhadap perempuan dan karya dalam berbagai konsep pendidikan bagi kaum tertintas yang telah dilakukan oleh Rasuna Said ada gambaran mengenai teologi pastoral profetis. Rasuna Said menjadi tokoh yang memperjuangan hak mereka yang tertindas. Upaya yang dilakukan oleh Rasuna Said berdasarkan pada alasan masa kecilnya serta ketidaksesuaian ajaran gereja dengan realita. Selain itu, keresahan karena tidak banyak yang bisa ikut pengambilan kebijakan dan ambil bagian dalam menentukan nasib mereka sendiri.

Ada banyak ciri teologi pastoral profetis yang dapat dilakukan noleh Rasuna Said. Pemberantasan penindasan terhadap perempuan dan pendidikan hadap masalah menjadi perjuangannya dalam pendidikan menjadi sumbangsih tersendiri dari Rasuna Said untuk pendidikan bagi kaum yang tertindas. Semua itu dengan semangat dan dapat direfleksikan melalui teologi pembebasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun