Sementara itu, bagaimana memperlakukannya memperhatikan semangat persahabatan. Ketika penyandang disabilitas hidup dalam masyarakat dengan tanggung jawab kolektif, tentunya menjadi bentuk kontribusi pemberdayaan ekonomi.Â
Ancaman penurunan daya beli masyarakat, termasuk penyandang disabilitas memang nyata. Dalam konteks seperti itu, bentuk tanggung jawab kolektif menjadi kabar bagi penyandang disabilitas.
Pandangan Mandiri dan Berdampak
Berdampak dan menjadi pribadi yang mandiri tentunya menjadi impian bagi penyandang disabilitas. Peran dalam kehidupan semakin terbuka, berjuang dengan dukungan kebijakan dalam ranah publik, termasuk politik tentunya akan memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menyuarakan apa yang menjadi keresahannya.Â
Kerja keras dalam mendukung penyandang disabilitas yang mandiri dan berdampak dapat dijumpai dalam berbagai hal.Â
Ada undang-undang yang memfasilitasi hingga berbagai fasilitas publik dengan berbagai inovasi kian ramah bagi penyandang disabilitas. Bahkan, dalam konteks persoalan relasi beserta kontruksi anggapannya, penyandang disabilitas mendapatkan perlakuan sosial solidaritas.Â
Bentuk perlakuan solidaritas ini menjadi teman dalam berbagai kondisi. Konteks penyandang disabilitas diakui, adanya normalisasi dan standarisasi hidup direkontrusi dalam merespon penyandang disabilitas.Â
Keberadaan penyandang disabilitas diberikan ruang untuk mendefinisikan dirinya sendiri beserta keunikannya. Sehingga apa yang disebut normal dan standar dalam masyarakat menjadi berbahaya. Itulah yang menjadi hambatan dalam penyandang disabilitas menjadi mandiri dan berdampak.Â
Diskusi mengenai penyandang disabilitas yang kian terbuka menjadi produktivitas penting untuk menjadi mandiri dan berdampak. Belum lagi, perhatian semakin kontekstual dengan adanya kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bersuara dan mengembangkan diri beserta potensinya yang unik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI