Dengan dasar seperti itu, ada kecenderungan menolak penyandang disabilitas. Padahal saat ini hampir pendekatan moral sudah tidak digunakan, pendekatan disabilitas menjadi identik dengan pendekatan medis hingga solidaritas.Â
Gejala pendekatan yang semakin terbuka dan bersifat solidaritas tentunya menjadi kabar baik bagi penyandang disabilitas. Tentu karena mereka diperlakukan sesuai dengan konteks disabilitas yang ada.
Tanggung Jawab Kolektif
Dalam konteks pekerjaan, sudah banyak kesempatan yang memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berkarya. Misalnya, adanya Alfabilitas dan pemberian porsi bekerja sebesar 1% dari jumlah pekerja bagi penyandang disabilitas.Â
Peluang dengan tingkatan solidaritas itu membawa dampak baik pada tanggung jawab secara kolektif. Bagaimana tidak, keberadaan penyandang disabilitas juga menuntut kesadaran bersama dalam masyarakat. Kesadaran bahwa penyandang disabilitas itu unik dalam setiap kondisinya.Â
Pemulihan pandangan dan stigma yang menyudutkan penyandang disabilitas menjadi berkurang. Potensi untuk membuat masyarakat semakin inklusi dapat dirasakan.Â
Upaya terbuka itu juga nantinya berkaitan dengan potensi perkembangan ekonomi penyandang disabilitas. Sebagaian besar, penyandang disabilitas menggantungkan ekonominya pada orang lain. Biasanya pada keluarga, belum memiliki sumber pendapatan yang tetapi. Pengangguran disabilitas menjadi persoalan.Â
Di sisi lain, ketika penyandang disabilitas diberikan ruang dan memiliki semangat untuk berdaya akan membawa banyak perubahan. Pekerja penyandang disabilitas menjadi aset unik dengan berbagai inovasi yang nantinya akan kontekstual, terutama untuk mendukung tanggung jawab kolektif menjadi masyarakat inklusi. Belum lagi potensi ancaman ekonomi global dengan risiko adanya inflasi.
Pendekatan dalam model solidaritas menjadi upaya penting. Dalam merespon berbagai persoalan mengenai penyandang disabilitas, model solidaritas menawarkan upaya kontekstual namun tetap perlu memperhatikan dinamika yang terjadi.Â
McKenny (2012), model solidaritas dalam merespon penyandang disabilitas melibat bahwa penyandang disabilitas dan masyarakat umum adalah sama.Â
Dalam hal ini, ada upaya menghilangkan perbedaan "kami-mereka" dan "normal-abnormal". Upaya dalam merespon penyandang disabilitas seperti itu dibuktikan dengan adanya keramahtamahan bagi penyandang disabiltias.Â