Yudha Adi Putra
Kualitas makanan lokal yang ada di berbagai daerah di Indonesia sebenarnya tidak kalah nikmat dengan kuliner dari luar negeri. Ini ditandai dengan kemunculan inovasi serta kreasi makanan lokal beserta kemasan budayanya yang memiliki daya tarik.Â
Tercatat ada lebih dari 5.300 makanan asli Indonesia beserta narasi kebudayaan dengan kenikmatannya. Akan tetapi, dalam perkembangan kuliner lokal itu belum ada yang menjadi khas dan dikenal secara luas dalam konteks masyarakat internasional. Misalnya, makanan lokal Indonesia seperti sate tetap akan kalah saing namanya dengan makanan seperti sushi atau tom yam dari Jepang.Â
Dengan berbagai keragaman kulturnya, Indonesia memiliki banyak harta karun makanan lokal yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Sehubungan dengan potensi tersebut, ada keprihatinan tersendiri berkaitan dengan kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap makanan asli di daerahnya.Â
Menarik untuk melihat apa yang menjadi hasil survei preferensi kuliner GoodStats dengan hasil bahwa mayoritas anak muda memilih masakan tradisional sebagai makan favorit mereka. Â Jumlahnya mencapai 71,4 %, sedangkan responden yang lain sebanyak 28,6 % memilih menyukai makanan yang berasal dari luar negeri. Misalnya, kuliner khas Jepang, Korea, Thailand, hingga Amerika.Â
Menurut hasil survei, alasan anak muda menyukai kuliner yang berasal dari luar negeri itu berkaitan dengan kreasi menu dan rasa yang ditawarkan.
Kultur dalam menikmati kuliner lokal Indonesia sering hanya sebatas identitas lokal saja. Jadi, hanya pada kebanggaan akan makanan tertentu yang membawa indentitas bersama kisah kearifan lokal. Akan tetapi, hadirnya tidak membawa implikasi dalam transformasi pengenalan akan makanan khas Indonesia.Â
Dalam makanan tradisional, tidak hanya membawa sebuah identitas lokal saja. Perannya juga berkaitan dengan transformasi watak dan karakter dari gambaran makanan lokal yang dikonsumsi.Â
Misalnya, makanan dengan identik rasa manis memberikan khas karakter manusia yang identik dengan keramahtamahan. Makanan yang pedas, ada pemaknaan tersendiri akan rasa. Ada kepentingan yang terselubung dalam makanan tradisional. Itu dapat mengenai bahasa rasa hingga kepentingan ideologis sebagai sebuah pesan.Â
Kenapa makanan lokal tidak menjadi populer, padahal ada potensi menarik dalam setiap cerita munculnya makanan. Salah satu penyebab yang paling berperan adalah bagaimana makanan itu membawa sebuah ideologi atau identitas.Â