Mohon tunggu...
Perkumpulan Independen Komunitas Temanggungan
Perkumpulan Independen Komunitas Temanggungan Mohon Tunggu... -

PIKATAN adalah organisasi sosial yang didirikan oleh masyarakat sipil Temanggung, dengan badan hukum perkumpulan. PIKATAN bersifat terbuka dan memperlakukan setara setiap pihak dari berbagai ras, suku, agama, warna kulit, aliran politik, gender, latar belakang sosial ekonomi dari seluruh warga masyarakat Temanggung untuk menjadi anggota, pengurus, mitra kerja maupun untuk mengambil peran dalam organisasi ini dalam rangka memajukan tujuan pembentukan http://www.facebook.com/home.php?#!/profile.php?id=100000971503968&ref=profile PIKATAN.http://pikatan.wordpress.com. millist pikatan@googlegroups.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kodok Temanggungan

24 Mei 2010   03:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:01 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluar telaga pedalaman

Sesuatu yang ironis mesti dikatakan di sini, ternyata sekalipun para kodok yang kini berada di birokrasi itu sudah pernah keluar dari telaga pedalaman, manakala kembali hidup dalam alam asalnya mereka sulit mengubah keadaan dan larut dalam situasi asalnya.

Dalam kaitannya dengan tema Kebudayaan kali ini, Stanplat akan menyoroti golongan priyayi di jajaran birokrat. Kenapa birokrat? Alasannya, golongan priyayi ini bekerja kepada rakyat dan makan dari uang rakyat. Ia memiliki tanggungjawab terhadap rakyat. Sejak konsep kerajaan dan negara kolonial selesai Negara Republik telah menandaskan pegawai bukanlah kacung dari para penguasa (Lurah, Camat, Bupati, Gubernur dan Presiden).

Pegawai (para priyayi) itu hanyalah bertanggungjawab dalam sifat koordinatif kepada penguasa. Selebihnya tujuan kerjanya tak lain untuk pengabdian memajukan rakyat.

AE priyono mula-mula akan menjelaskan secara konseptual masalah watak dan fenomena birokrasi di Temanggung melalui analisa barunya. Anif Punto Utomo mengutarakan sebuah tawaran baru berupa watak kerja entrepeneurship (kewirausahaan), sedangkan Faiz Manshur menawarkan sebuah tafsir masa lalu tentang budaya, politik dan gerakan sosial melalui tafsir simbolik ala Clifford Greetz. Selamat membaca.

Pemimpin Redaksi.

Naskah ini pernah dimuat di Stanplat Temanggung Edisi 27 Juni 2009.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun