Mohon tunggu...
Perkumpulan Pemula
Perkumpulan Pemula Mohon Tunggu... -

buku lama adalah buku baru bagi mereka yang belum membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hujan Datang, Ibukota "Angkat Rok" Lagi

20 November 2014   13:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:20 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1416439269293552514

[caption id="attachment_376681" align="aligncenter" width="239" caption="warga jakarta yang kebanjiran, sumber: ist"][/caption]

Hujan mungkin merupakan sebuah berkah untuk para petani sejak dilanda musim kemarau berkepanjangan. Namun, untuk sebagian masyarakat ibukota Jakarta khususnya warga yang bermukim di pinggiran sungai ciliwung, hujan bisa jadi dipandang sebagai sebuah malapetaka.


Hal itu, dikarenakan jika sudah memasuki musim penghujan, warga Jakarta harus berhadapan dengan bencana banjir. Ingatan warga Jakarta mungkin belum sirna saat banjir merendam pemukiman penduduk di awal tahun 2014.


Curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan banjir di beberapa titik di Ibukota. Apa mungkin bencana tahunan ini tak bisa lagi dihindari seluruh warga Jakarta?


Pemerintah Ibukota Jakarta sepertinya tidak sigap dalam menghadapi musim penghujan. Hal itu terlihat dengan banyaknya titik genangan air di beberapa jalan di Jakarta.


Lihat saja hujan yang terjadi pada Selasa (10/11/2014) lalu. Xurah hujan cukup deras meredam sebagian wilayah Ibukota antara lain Jalan Pondok Pinang Raya menuju Lebak Bulus, Tol dalam kota menuju Pluit, Jalan Pejaten Raya menuju Ragunan, Jalan Abdullah Syafei, dari arah Kasablanka menuju Pondok Kopi, JLNT Antasari menuju Jalan TB Simatupang, Tol Lingkar Luar menuju Pondok Kopi dan di sekitar Pintu Tol Cilandak, Jakarta Selatan. Tentu hasilnya adalah kemacetan dimana-mana.


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada peningkatan volume air sungai di beberapa pintu air di Jakarta. Meski demikian, BPBD  mengklaim  jika tingginya debit air sungai di beberapa pintu air  masih dalam status Siaga IV. Kendati bahaya banjir masih menghantui Jakarta. Nampaknya Pemkot melalui BPBD DKI Jakarta merasa optimis untuk mengantisipasi bahaya banjir pada musim penghujan kali ini.


Kepala BPBD DKI Jakarta Bambang Musyawardana mengatakan, pihaknya telah mengupayakan beberapa progam untuk menanggulangi bahaya banjir seperti normalisasi sungai dan waduk serta pemasangan pompa dan sumur resapan. Meski program-program itu masih berjalan. Pihaknya yakin Jakarta siap menampung tingginya curah hujan.


Ini tentu menimbulkan pertanyaan besar. Pasalnya, Jakarta bukan hanya setahun ada dua tahun baru mengalami gejolak banjir besar. Tentu bukan hanya infrastruktur, tata letak kota yang dipertimbangan. Disiplin masyarakat, serta etos untuk memperbaiki Jakarta harus menjadi perhatian.


Jangan mengkotomikan, para pendatang atau bukan warga asli Jakarta tak perlu ikut menjaganya. Padahal, para penduduk di bantaran kali, dinominasi oleh kaum pendatang. Karena itu, bukan hanya pemerintah saja yang mengrevolusi mental, tetapi warga DKI Jakarta sudah harusnya berhenti salam metal (berpandang santai), dan mulai bangkit serta sadar diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun