Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pijat adalah Obat Stress Mujarab

17 September 2015   09:28 Diperbarui: 17 September 2015   09:36 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masih inget, dulu ketika sehabis naik gunung sekujur badan pegalnya minta ampun. Kaki kayak robot, selain nyeri juga susah untuk digerakkan. Kalau mau berjalan, tangan harus berpegangan ke meja sedangkan kaki setengah diseret. Rasanya kaku untuk diangkat. Si bos melihat dengan pandangan aneh. Mungkinkah saya berpura-pura? Saya menebak pikiran dia begitu.  Memang kalau tidak merasakan sendiri, kita pasti setengah percaya ada kejadian seperti ini dan menganggap orang berpura-pura atau bersikap cengeng. Makanya saya tidak menyalahkan tatapan aneh itu.

Berkaca dari pengalaman ini, maka dilain waktu sehabis naik gunung saya buru-buru mengunjungi pijat refleksi. Hasilnya, minggu pijat refleksi, senin badan segar sekali dan terasa enteng waktu masuk kerja. Tidak ada itu yang namanya pegal dan kaku. Semenjak merasakan kemanjuran pijat refleksi, maka setiap habis melakukan perjalanan jauh, pijat refleksi bagi saya adalah suatu kewajiban.
Sudah, hanya itu saja kegunaan pijat refleksi bagi saya. Karena, ketika saya mencoba mengobati penyakit migrain yang telah diderita bertahun-tahun tidak ada hasilnya. Migrain tetap saja datang. Asem beneer.

Masih inget, ketika kerja mulai malas dan tidak bergairah, yang ada di pikiran adalah refreshing. Entah itu pergi ke tempat wisata di daerah Puncak, Sukabumi atau pergi mancing di Tangerang sana. Saya merasa bahwa itu merupakan obatnya. Namun yang terjadi adalah stress tetap saja ada, kerja tetap tidak semangat juga. Diibaratkan mengobati rasa haus dengan minum air laut.
Saya merasa heran dengan keadaan itu. Apakah ada yang salah? Bukankah pikiran kebanyakan orangpun sama, refreshing adalah obat stress? Sehingga tidak heran jika liburan tiba, tempat wisata di daerah Puncak dan Sukabumi pasti penuh oleh pengunjung.

Inget juga suatu keadaan, dimana orang-orang zaman dahulu tidak memakai sandal untuk berpergian. Entah itu ke sawah atau ladang yang melewati jalan bebatuan. Mereka pada sehat-sehat,  karena kaki mereka tiap hari dipijat alam tanpa mereka sadari.

Masih inget pula, jika ada yang muntah-muntah biasanya dipijat tengkuknya. Tak lama kemudian akan membaik. Atau ketika ada anak nakal dipuntir telinganya sebagai bentuk hukuman.

Keingetan juga, apa sih masuk angin itu? Kok mesti dikerik. Apakah kulit yang merah-merah itu adalah suatu bentuk bahwa angin telah keluar dari tubuh. Baca-baca referensi, ternyata kerik itu tidak baik. Ada yang bilang memperlebar pori-pori badan. Ada yang bilang mengalihkan rasa sakit saja. Tapi, setelah diamati, rasa-rasanya kekhawatiran atau argumen tersebut kurang tepat juga. Karena kerik turun temurun sudah dilakukan. Belum pernah dengar ada efek samping yang membahayakan. Saya berpikir, biarlah orang dengan cara pikirnya masing-masing.

Kini, ingatan-ingatan di atas tersebut sudah mendapatkan pemecahannya. Ternyata pijat refleksi adalah jawaban dari semua keheranan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Naik gunung, adalah sebuah aktivitas yang menguras energi dan meminta seluruh anggota badan bekerja ekstra keras. Jika kita tidak melakukan persiapan matang sebelumnya dengan berolahraga rutin minimal sebulan sebelum keberangkatan maka pada dasarnya kita sedang menyiksa tubuh sendiri. Wajar, jika setelahnya badan terasa hancur. Oleh karena itu pijat refleksi adalah merupakan obatnya. Karena, dengan pijat refleksi peredaran darah dilancarkan, otot-otot yang tegang dilemaskan. Lain dengan pijat plus plus, otot yang lemas berusaha ditegangkan.

Tiap hari kerja duduk di bangku. Berkutat dengan pekerjaan dan masalah yang membuat stress. Makan dan minum yang tidak diperhatikan kegunaannya untuk tubuh. Merokok pula. Apakah ini tidak berpengaruh pada tubuh kita. Semua orang biasanya mengatakan berpengaruh. Namun mereka tidak menyadari secara langsung. Tak aneh ketika dirasa suntuk oleh pekerjaan, refreshing dirasa sebagai obat yang mujarab. Jarang yang berpikir, olah raga dan pijat tubuh sebagai jalan keluar dari stress tersebut. Percayalah, andapun pasti berpikiran sama. Padahal ketika peredaran darah lancar, endapan-endapan racun dikeluarkan dari tubuh dan otot-otot yang tegang dilemaskan yakinlah semangat kerja akan bergairah kembali. Kecuali anda sudah tidak merasa betah, itu hal lain lagi!

Kaki telanjang berjalan di bebatuan, tengkuk yang dipijat, telinga yang dipuntir atau kerikan adalah bentuk dari pijat refleksi. Semua dimaksudkan untuk menekan titik sumbatan atau jalur urat tubuh sehingga peredaran darah terangsang dan lancar.

Kita juga tidak sadar, ketika sela-sela jari tiba-tiba sakit padahal biasanya tidak. Kepala terasa sakit ketika perubahan cuaca atau kecapean. Dan rasa sakit lainnya yang tiba-tiba timbul. Itu adalah sebuah sinyal dari tubuh bahwa aliran darah kita tidak lancar atau tersumbat sehingga menimbulkan rasa sakit. Sakit ya sakit cepat-cepat cari obat, sudah itu saja dalam benak kita. Tidak ada pikiran, kenapa dan bagaimana proses terjadinya dalam tubuh rasa sakit itu bisa datang.
Sayapun merasa begitu. Maka ketika saya mencoba mengobati penyakit migrain dengan satu kali pijat refleksi tanpa adanya kesembuhan akhirnya ogah untuk melakukannya lagi. Kini baru sadar, makanan ataupun hal-hal yang menyebabkan penyakit migrain saya ini telah saya pupuk selama bertahun-tahun. Jika sudah lama dipupuk atau dibiarkan apakah begitu mudah untuk diobati? Contohnya luka, apakah sekali diobati akan langsung pulih saat itu juga. Tidak bukan, memerlukan beberapa hari bahkan berbulan-bulan hingga kulit mulus kembali. Itulah gambarannya.

Begitu juga dengan pengobatan pijat refleksi. Tidak sekali datang mesti langsung sembuh. Harus rutin.
Dengan kesadaran itu, berbekal ilmu dari buku yang saya beli, saya rutin memijat diri sendiri. Dari kaki hingga kepala. Titik tubuh ketika ditekan oleh jari, berbeda-beda keadaannya. Ada yang biasa saja, ada yang nyetrum ke bagian lain dan ada yang sakitnya minta ampun. Nah titik sakit ini yang harus diterapi hingga tuntas. Syukur-syukur dalam beberapa kali therapi langsung hilang. Jadi jangan kapok ketika dipijat terasa sakit sekali. Insya Allah kalau sudah lancar peredaran darahnya tidak akan terasa sakit lagi. Alias sembuh.

Alhamdulillah dari pijat refleksi yang saya lakukan ini banyak dirasakan manfaatnya untuk tubuh. Migrain sedikit-sedikit membaik. Biasanya ketika datang migrain, kepala sebelah sakitnya minta ampun. Kini hanya samar-samar saja. Dipijat sebentar, pusingnya menghilang. Libido agak naik. Gairah untuk melakukan aktivitas sehari-sehari meningkat jauh. Bau-bau dari tubuh kelihatannya berkurang. Dan hal-hal positif lainnya.

Jadi, jangan ragu dengan pijat refleksi. Asal yang memijat dan yang dipijatnya faham, insya Allah akan mampu mengobati berbagai penyakit yang kita derita. Apalagi dibantu dengan Bekam dan jamu-jamu, inilah pijat ++ yang dimaksud dalam tulisan ini. Yakinlah itu sebuah pengobatan yang mujarab. Tak perlu minum obat kimia yang ada efek sampingnya.

Untuk meyakinkan bahwa pijat refleksi adalah pengobatan yang hebat, silahkan dibaca tulisan saya yang lainnya "Pemijat, bisa jadi lebih hebat dari Dokter".

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun