Hamzet adalah seorang preman Terminal Senen. Orangnya gahar, dengan kumis dan jenggot yang lebat menambah kesangaran wajahnya. Punya tato di tangan yang berbentuk hati dengan tulisan ‘Saya Afganisme & STSetia”. Dibalik bajunya dia suka menyelipkan cerulit atau badik.
Semua penghuni terminal Senen sangat takut kepadanya. Mulai dari pedagang, supir, kernet bahkan petugas terminalpun takut sama dia. Walau dia preman, namun dia tidak menunjukkan keberingasan. Dia hanya duduk-duduk di bangku dekat kios rokok sepanjang harinya. Biasanya kernet atau pedagang di terminal akan datang dan memberikan setoran mereka ke tempat dia nongkrong.
Hamzet punya musuh, seorang preman juga, namanya AA. Dia preman Tanjung Priok. Seperti hamzet, iapun ditakuti oleh semua orang yang berada di terminal tersebut. Mereka berdua suka berkelahi jika bertemu baik di kedai tuak atau di warung remang-remang. Dimulai perebutan jablay, senggolan waktu sedang goyang dangdut atau hanya gara-gara mereka bertemu dan saling tatap mata. Pokoknya masalah apapun akan berujung perkelahian diantara mereka. Masing-masing ingin menunjukkan siapa yang terjago diantara mereka.
Ternyata kedua orang ini punya hobi yang sama. Senang berkelahi, mabok dan masang judi togel. Hingga uang yang mereka dapatkan dari ngejago tidak pernah membuat mereka kaya. Selalu habis untuk mendukung hobi mereka ini.
Suatu hari mereka berdua ribut besar hingga berujung perkelahian di kebun belakang warung remang-remang milik cewek semok yang bernama Selsa. Mereka berkelahi dengan senjata tajam. AA dengan mandaunya sedang hamzet dengan cerulitnya. Mereka saling tusuk, namun karena mereka punya ilmu kebal yang diajarkan oleh Abah Bayu tidak ada satupun dari mereka yang terluka. Perkelahian mereka memakan waktu berjam-jam dengan keadaan seimbang. Pepohonan yang ada di kebon pada roboh terkena sabetan senjata mereka, karena begitu saktinya ilmu mereka.
Ketika waktu menunjukkan pukul 1 malam, Selsa keluar dari warung dan berteriak kepada Hamzet.
"Hamzet, nomor togel lo keluar. Bakalan kaya lu," ucapnya tanpa takut melihat perkelahian mereka, karena sudah biasa sepertinya .
"Yang bener luh, Sa?", tanya Hamzet sambil menendang ke arah kepala AA.
"Bener Zet, masa gue boong," sahut Selsa
"Jadi gue menang togel nih, berapa yang gue dapet?" tanya Hamzet penasaran sambil menangkis sabetan mandau AA.
"1 milyar! kayak mendadak luh"
"Hah 1 milyar?!!" ucap hamzet. Tiba-tiba tangannya memegang dada, sepertinya terkena serangan jantung. Tak lama kemudian dia terjatuh dan tewas seketika.
"Yah dia malah modar. Gue tusuk pake mandau kagak modar-modar. Mendengar dia bakal kaya mendadak malah modar. Susah kalo mental miskin, begini nih ceritanya, " ucap AA kepada selsa sambil membolak-balik mayat Hamzet.
"Hehe... iya tuh. Biasa kere mendadak kaya, ya begitu tuh ceritanya," sahut Selsa
"Memang nomor yang keluar berapa, Sa?"
"8481," jawab Selsa
"Yang bener luh?" ucap AA sambil buru-buru merogoh sakunya mengambil kertas togel. Tiba-tiba diapun ambruk setelah melihat is kertas tersebut dan tewas seketika.
Selsa yang penasaran mengambil kertas togel di tangan AA. Tampak di kupon togel yang dipegang AA tertera angka 8481 yang dicoret dengan angka 8390.
"Ooh pantesan dia mati, gak jadi kaya. Gara-gara berubah pikiran dan mengganti nomor togelnya. Susah dah kalo mental miskin. Sekarang gue yang bakal kaya hahaha," gumamnya di hati sambil mengambil kupon togel dari saku Hamzet. Kemudian dia berjalan menuju rumah bandar togel meninggalkan mayat hamzet dan AA tergeletak begitu saja.
Tanpa babibu dia masuk dan menghampiri bandar togel yang bernama Opik.
"Opik, gue mo ngambil duit nih. Gue menang 1 milyar, nih kuponnya," ucap Selsa sambil menyodorkan kupon togel kepada Opik. Dia tidak memperhatikan raut muka Opik yang seperti sedang ketakutan.
Belum juga tangan Opik menerima kupon itu, tiba-tiba ada tangan yang memegang tangan Selsa, terdengar suara bentakan.
"Anda kami tangkap," ucap suara itu. Terkejut Selsa menengok ke arah suara, ternyata yang berkata seorang polisi.
Kontan saja Selsa memegang dada dan ambruk seketika, kejadiannya persis seperti dua preman itu. Dia pun tewas terkena serangan jantung, karena tidak jadi kaya, keburu ketangkep polisi.
Pemberitahuan:
*Nama dan pelaku disamarkan, jika ada nama yang sama, mohon maaf karena memang sengaja hahaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H