Mohon tunggu...
peringatan zendrato
peringatan zendrato Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penulis apa yang dirasa perlu ditulis

Suka Kesasar, Asal ada Teman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menduniakan Nias di Sail Nias 2019

5 September 2019   02:52 Diperbarui: 5 September 2019   23:02 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sail nias 2019 akan berpuncak di pertengahan Bulan september 2019 yang akan datang. Panitia dan mereka yang ikut dalam beberapa kegiatan nantinya, sudah mempersiapkan segala sesuatu dari beberapa bulan lalu. Dan hingga saat tulisan ini ditulis pun di sana-sini kita bisa melihat bagaimana persiapan itu dilakukan.

Pertengahan Bulan Agustus hingga akhir Bulan Agustus 2019 lalu, jalan dari kota Gunungsitoli ke Kabupaten nias selatan, yang melintasi Kecamatan Gido, Idanogawo, dan Bawolato, telah diperbaiki. Di pusat kecamatan-kecamatan latihan tarian, musik tradisional dan atraksi masih bisa kita saksikan hingga saat ini.

Persiapan menyongsong kegiatan ini kelihatannya amat cepat. Bagaimana tidak? Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh para wisatawan dalam negara dan para kepala daerah. Sail nias yang berpuncak pada tanggal 14 September nanti akan dihadiri oleh presiden Joko Widodo. Bahkan menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoli, memperkirakan ribuan wisatawan mancanegara akan hadir saat itu.

Namun sayangnya seperti perbaikan jalan untuk akses kebeberapa lokasi pelaksanaan acara bergengsi ini belum tuntas. Boleh dikatakan bahwa panitia lambat dalam hal memperbaiki akses jalan.

Contohnya saja, jalan menuju kabupaten nias utara, jalan menuju ke sana belum diperbaiki seperti jalan menuju kabupaten nias selatan yang melawati jalur tersebut di atas. Di desa Moawo, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, masih didapati jalan yang berlubang. Bahkan di saat hujan, air tergenang di jalan yang berlobang dan mengakibatkan jalan semakin rusak.

Begitu pula jalan menuju Kabupaten Nias Barat. Akses melalui darat sangat sulit. Disebabkan jalannya yang rusak. Contohnya saja, dari pekan Moi, Jalan Tuhembuasi, Jalan menuju Tuwuna itu jalan rusak semua. Demi kenyamanan dan keselamatan, sudah seharusnya pemerintah bersama panitia memperbaiki jalan tersebut.

Selain melihat bagaimana persiapan sail nias ini dilakukan, melihat tujuan sail nias 2019 juga peting. Ada pun beberapa tujuan kegiatan ini dilakukan:

Pertama, untuk memperkenalkan keunikan destinasi wisata, budaya dan kearifan lokal di nias.

Kedua, untuk memperkuat visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Ketiga, mempercepat pembangunan Provinsi Sumatera Utara khususnya Nias di bidang ekonomi dan pariwisata.

Keempat, mempercepat pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Pariwisata guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, tema kegiatan sail nias 2019 adalah: 'Nias Menuju Gerbang Destinasi Wisata Dunia'.

Namun yang perlu dipikirkan ulang adalah keunikan yang mana yang membuat nias menjadi dikenal dunia? Pernahkah tradisi atau budaya khas nias diperkenalkan di luar negera Indonesia? Bila diambil satu contoh, tradisi hombo batu. Pernahkah ada ono niha yang pergi keluar negeri dan memperkenalkan tradisi ini dengan melompati batu setinggi 2 meter sehingga mendunia? Kalau tidak pernah, bolehlah kita menduga tradisi Hawai (menunggangi ombak) telah mendunia di nias dan menduniakan nias.

Dan karena para peselancar inilah nias menjadi destinasi wisata (bahari) dunia. Kalau tidak, ombak yang tinggi pun tidak ada gunanya.

Hingga saat ini bisa kita saksikan bagaimana banyak ono niha lebih suka berselancar dibanding melompati batu yang setinggi 2 meter itu.

Akhirnya nias hanya sebagai tempat untuk memperkenalkan tradisi yang bukan khas 'lahir' dari kehidupan ono niha. Yang disayangkan bila tradisi nias akan kehilangan makna dan sejarahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun