Cara berpolitik seperti politik uang, kampanye hitam, politik saralah yang membuat wajah politik terlihat tidak segar. Cara berpolitik ini lah yang selalu dilakukan oleh para perakus kekuasaan. Seperti tubuh politik kita itu kurang bergoyang.
Padahal bergoyang adalah salah satu cara untuk mendapatkan kebugaran, kesegaran dan rasa semangat yang berdampak pada kesehatan. Semakin sering bergoyang, semakin sehat pula kita punya tubuh. Sebab dengan bergoyang, jantung, tulang, dan otot kita semakin dipacu. Singkatnya, tubuh manusia yang jarang atau malah tidak pernah bergoyang akan mudah sakit.
Begitu juga tubuh politik, kalau jarang goyang atau malah tidak pernah bergoyang akan mudah sakit. Tubuh politik adalah keseluruhan dari bagian-bagian yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap bagian tubuh politik mempunyai kekuasaan dan peran masing-masing.
Kepala yang di dalamnya ada otak, berkuasa untuk berpikir, diperankan oleh kelas atas seperti mereka yang berada di lembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif.
Badan yang di dalamnya terdapat organ-organ pencernaan berkuasa mengolah apa yang masuk melalui mulut di kepala untuk dijadikan energi bagi kepala dan kaki bekerja, ini diperankan oleh mereka kelas menengah, seperti pengusaha, akademisi, wartawan serta mereka yang bekerja di lembaga non pemerintahan lainnya.
Bagian kaki dan tangan adalah di dalamnya otot dan tulang yang keras berkuasa mencari makanan untuk di makan diperankan oleh mereka kelompok bawah seperti buruh bangunan, buruh toko, petani, dan sebagainya.
Jadi, tubuh politik yang jarang goyang itu merupakan tubuh politik yang kaku. Tubuh politik yang kaku adalah tubuh politik yang melakukan gerakan politik yang monoton. Gerakan/cara berpolitik yang monoton itu seperti yang penulis sebut di atas.
Cara berpolitik inilah yang sampai sekarang masih eksis di mana dan kapan saja. Bagian tubuh politik yang cenderung melakukan cara berpolitik ini adalah para politisi yang ingin menaikan status kedudukannya. Akibat dari cara berpolitik ini membuat tubuh politik tidak segar, tidak bugar, dan tidak semangat alias tidak sehat.
Supaya tubuh politik ini tetap sehat, maka cara berpolitiknya harus sehat terlebih dahulu. Oleh karena itu, cara berpolitik para politisi harus berubah. Para politisi yang ingin menaikan status kedudukannya harus mampu berpolitik gaya baru.
Cara berpolitik gaya baru yang penulis maksud adalah cara berpolitik yang mengandung nilai-nilai seperti nilai keikhlasan, kejujuran dan bertanggung jawab.
Sudah saatnya tubuh politik yang jarang goyang memulai untuk bergoyang. Para politisi diharuskan menemukan ide-ide baru yang membangun bangsa dan negara. Para politisi tidak lagi mengadopsi cara berpolitik yang monoton. Sebab, cara berpolitik monoton membuat tubuh politik tambah kaku dan sakit.