Dimarahin dikit sampai rumah langsung nangis. Saat disini semua berubah, mau dimarahin bagaimapun kita tidak boleh nangis, semua harus kuat. Saling menguatkan sesama teman, saling memotivasi agar tidak jatuh. Bersyukur saya mempunyai teman teman yang selalu mendukung saya.
Lalu di IPDN, saya juga diajari bagaimana menjadi orang yang disiplin. Selalu tepat waktu dalam melaksanakan semua kegiatan. Mungkin menjadi disiplin merupakan tantangan tersendiri bagi saya dan juga paling sulit.Â
Yang awalnya saya selalu melakukan kegiatan mepet waktu, sekarang harus bersiap siap dari awal agar tidak terlambat. Tetapi yang terpenting, IPDN merupakan kampus kader revolusi mental, dimana kita diajarkan untuk memiliki etos kerja, gotong royong.Â
Yang awalnya saya hanya seorang perempuan pemalu yang kurang berani untuk tampil atau ngomong didepan. Sekarang saya harus terbiasa untuk berbicara didepan umum.Â
Disini semua dapat belajar untuk menjadi lebih baik, tergantung diri kita mau berkembang atau hanya tetap ditempat. Kita harus mengubah pola pikir masyarakat yang keliru tentang pemerintahan, dan kita harus membuat sistem yang mengutamakan kepentingan masyarakat. Kita harus membaur dengan masyarakat dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. *jatinangor -- 23 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H