Mohon tunggu...
Permata Perbendaharaan
Permata Perbendaharaan Mohon Tunggu... PNS -

Halaman Lomba Kehumasan Ditjen Perbendaharaan 2015. dibangun untuk meningkatkan pengenalan masyarakat Indonesia terhadap tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kesaktian Ditjen Perbendaharaan

7 September 2015   19:48 Diperbarui: 15 September 2015   12:56 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Oleh : Andi Setianto, KPPN Kotamobagu

 

Pada awalnya adalah sebuah keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan dan dinamai “reformasi birokrasi”. Reformasi hakekatnya adalah sebuah pengakuan, berangkat dari kesadaran akan pertobatan terhadap praktek praktek tidak terpuji dimasa lalu yang membelenggu kesadaran spiritualitas kita, bukankah inti spiritualitas juga adalah kesadaran ?

Tentu menyadari berbeda dengan mengetahui. Kita tahu kegiatan berolah raga itu penting untuk menjaga kesehatan, tapi kita tidak melakukannya. Kita tahu memperjualbelikan jabatan, menerima atau meminta gratifikasi itu salah, tapi kita menikmatinya. Kita tahu berselingkuh dapat menghancurkan keluarga, tapi kita tidak dapat menahan godaannya. Itulah contoh mengetahui tapi tidak menyadari

Proses menjadi sadar biasanya diakibatkan oleh peristiwa-peristiwa pahit dan musibah. Musibah sebenarnya adalah ”rahmat terselubung’ ‘ karena dapat membuat kita bangun dan sadar. Kita baru sadar pentingnya kesehatan kalau kita sakit. Kita baru sadar pentingnya olahraga kalau kadar kolesterol kita mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.  

Krisis ekonomi yang nyaris memporakporandakan bangsa ini diakhir pemerintahan orde baru menyadarkan kita para birokrat akan ”rahmat terselubung’ akan pentingnya praktek kepemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel serta yang mengutamakan pelayanan. Semua yang terjadi pada masa lalu juga membawa bimbingan-bimbingan dan tuntunan-tuntunan (Jalalludin Rumi: all are sent as guides from the beyond). Sebutan sebagai birokrat bobrok, munafik, juga indah. Bukankah sebutan-sebutan itu memberi tahu dimana posisi diri ? Disebut munafik juga baik, bukankah sebutan munafik membuat kita jadi rendah hati ?.

            Kemudian tekad dikumandangkan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan mereformasi diri, melakukan “pertapaan” melalui perbaikan proses bisnis menjadi organisasi yang efisien dan efektif, penataan organisasi menjadi organisasi yang sehat dan berkinerja tinggi, dan peningkatan kapasitas sdm yang profesional dan berintegritas tinggi. Sauh telah diangkat, layar sudah berkembang, pantang surut kebelakang, di persada Ibu Pertiwi abdi sejati menjaga pundi negeri membekali diri dengan jurus-jurus sakti :

 

  1. Visioning
  2. Innovation
  3. In-depth Problem Solving and Analysis
  4. Decive Judgement
  5. Championing Change
  6. Adapting to Change
  7. Courage of Convictions
  8. Bussiness Acumen
  9. Planning and Organizing
  10. Driving For Results
  11. Delivering Results
  12. Quality Focus
  13. Continuous Improvement
  14. Plocies, Process and Procedurs
  15. Safety
  16. Stakeholders Focus
  17. Stakeholders Service
  18. Integrity
  19. Resilience
  20. Continuous Learning
  21. Teamwork and Collaboration
  22. Influencing and Persuading
  23. Managing Others
  24. Team Leadership
  25. Coaching and Developing Other
  26. Motivating Others
  27. Organization Savvy
  28. Relationship Management
  29. Negosiation
  30. Conflict Management
  31. Interpersonel Communication
  32. Written Communication
  33. Presentation Skill
  34. Meeting Leadership
  35. Meeting Contribution

Jurus-jurus sakti yang demikian itu kemudian dilebur menjadi satu jurus dahsyat yang bernama Soft Competicy yang apabila digabungkan dengan Hard Competicy akan menjadikan insan Perbendaharaan menjadi pendekar-pendekar reformasi yang tak terkalahkan, sangat mumpuni dalam tata kelola dan kualitas pelayanan yang juga adalah merupakan fokus utama dari transformasi kelembagaan dilingkungan Kementerian Keuangan.

            Dalam perjalanannya kemudian kesaktian Ditjen Perbendaharaan kondang seantero persada dengan berbagai penghargaan dan prestasi :

  1. Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) dari KPK
  2. Dedication to Achieve High Level Governance in Term of Transparency and Service Delivery Standards dari ADB
  3. “We are best practice at this “ Hasil Survei Strategy Focussed Organization (SFO) tertinggi tingkat eselon I Kemenkeu
  4. Peringkat ke-1 Survei Kepuasan Pengguna Layanan lingkup eselon I Kemenkeu yang memiliki unit vertikal

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun