Bagaimana pendapat Anda mengenai suatu negara yang di dalamnya ada beragam fungsi, seperti pendidikan, militer, keamanan, keuangan, tenaga kerja, dan lain-lain. Apakah fungsi- fungsi tersebut sudah merupakan suatu organisasi ataukah masih acak seperti kondisi pasar?
Bagaimana dengan contoh kasus berikut, di suatu organisasi terjadi pengembangan struktur. Struktur organisasi dikembangkan menjadi flat dan orang-orangnya yang menduduki jabatan didalamnya dipilih dengan hardcompetency tes dan psikotest. Setelah ujian, ternyata orang-orang yang lulus adalah orang-orang yang relatif baru dan belum berpengalaman. Lalu Bagaimana top manager dapat menyikapi hal ini?, apakah struktur flat batal dan Ujian diulang? ataukah rencana reformasi masih dapat berjalan seperti semula?
Apa yang terjadi? Hasil pengamatan saya, dukungan top manager sepenuhnya diberikan pada rencana perubahan. Struktur tetap berubah menjadi flat. Namun perlu tindakan pemaksaan (coersive) untuk menjaga momentum, dimana kebijakan tersebut dapat efektif asal berjalan secara konsisten.
Lalu, bagaimanakah pengaruhnya terhadap keseimbangan? Di laut ada keseimbangan. Ikan hiu memakan ikan-ikan besar. Ikan besar memangsa ikan kecil. Ikan kecil makanannya adalah plankton. Tidak mungkin hiu mengejar plankton. “Allah telah menciptakan langit berlapis-lapis (struktur). Sekali-kali kamu tidak akan melihat ciptaan Allah yang tidak seimbang” (Q.S. Al-Mulk : 3). Ciptaan Tuhan tidak sama dengan buatan manusia, lalu mengapa setiap pembahasan struktur selalu terkait dengan masalah keseimbangan. Maksud keseimbangan sendiri juga sebuah pertanyaan. Apakah keseimbangan antara hak dan kewajiban atau apakah keseimbangan orang-orang dalam organisasi. Jangan-jangan terkait dengan masalah keseimbangan alam. Kenyataannya, struktur organisasi adalah rancang bangun organisasi yang memberikan kejelasan berfungsinya 4 unsur organisasi yang ideal.
Reviewer: Utama
Disclaimer:
Tulisan ini merupakan opini pribadi dan tidak mewakili pandangan organisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H