Mohon tunggu...
Perawati Bte Abustang
Perawati Bte Abustang Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Unimerz dan Mahasiswa Pendidikan Dasar Program Doktoral Jakarta

Dosen disalah satu perguruan tinggi swasta yang memiliki ketertarikan dalam melakukan penelitian dan pengabdian yang dituangkan dalam tulis-tulisan dalam bentuk artikel utamanya terkait bidang pendidikan dan sosial. Tertarik pada kajian Multikultural, Karaktek, Literasi dan Kearifan Lokal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Multikultural terhadap Pembentukan Karakter Anak Sekolah Dasar di Ammatoa Kajang

18 Oktober 2022   23:27 Diperbarui: 18 Oktober 2022   23:43 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber:pinterpolitik.com)

b) Sipakalebbi yaitu sikap saling menghargai terhadap sesama manusia, yakni sikap yang senantiasa memperlakukan orang dengan baik. Budaya tabe‟ menunjukkan bahwa yang ditabe‟ki dan yang men‟tabe‟ adalah sama-sama tau (orang) yang dipakalebbi.

c) Sipakainge yaitu tuntunan bagi masyarakat Sulawesi Selatan untuk saling mengingatkan. Wujud dari tabe‟ adalah timbulnya sikap sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi. Budaya tabe‟ menunjukkan bahwa yang ditabe‟ki dan men‟tabe‟ adalah sama-sama tau (orang) yang harus dipakalebbi. Dalam tradisi ini, orang yang melakukan tabe‟ selain harus mengucapkan kata tabe‟ itu sendiri, juga harus membungkukkan badan sambil meluruskan tangan kanan ke bawah.

Tabe’ dalam Pembentukan Karakter Siswa di sekolah dasar. Budaya tabe‟ sangat berperan penting dalam pembentukan karakter siswa dalam sifat santun dan hormat. Oleh karena menanamkan sikap tabe‟ ini dalam menghormati orang yang lain harus selalu diingat dan diutamakan. Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran.

Didalam pikiran terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidup. Hal ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikir yang bisa mempengaruhi perilaku. Perilaku siswa juga ditentukan oleh faktor lingkungan, seseorang akan menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter. 

Untuk mewujudkan siswa sebagai anak bangsa yang berkarakter maka perlu adanya character building yang didasari dengan kearifan lokal. Oleh karena itu, hakikat pendidikan karakter adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. 

Tabe‟ merupakan kecerdasan sikap yang akan membentuk dan mendidik anak-anak atau generasi muda agar tercipta nilai-nilai bangsa yang saling menghormati. Tabe‟ sebagai kearifan lokal proses pewarisan dalam rangka pembentukan karakter siswa. Pola pewarisan nilai budaya lokal masyarakat Sulawesi Selatan melalui pelestarian budaya, dan adat istiadat yang dapat membentuk karakter. 

Pewarisan budaya dan nilai-nilai tradisional masyarakat Sulawesi Selatan tidaklah mudah bahkan menghadapi tantangan yang cukup berat dengan seiringnya perkembangan era tekhnologi. Salah satu hambatan yang dihadapi siswa adalah arogansi dalam pembelajaran dengan mengutamakan digital dan mengabaikan unsur kearifan lokal. 

Tsai mengatakan bahwa especially when some recent study has reported on an emerging trend that much more students viewed web-based learning as pursuing real understanding and seeing in a new way than those for learning in general. 

Persoalan karakter siswa menjadi sorotan tajam masyarakat atau menjadi isu sentral dewasa ini, yang menyedot perhatian, pemikiran dan keperihatinan banyak orang di negeri ini. Pada dasarnya, yang dipersoalkan adalah menyangkut semakin memudarnya nilai-nilai budaya dan karakterdalam kehidupan bermasyarakat (Kemendiknas, 2010:2).

(Sumber:pinterpolitik.com)
(Sumber:pinterpolitik.com)

Karakter dari bahasa Yunani yang berarti “to mark”. Istilah ini fokus pada tindakan atau tingkah laku. Menurut Muslich karakter memiliki dua pengertian yaitu menunjukkan bagaimana orang bertingkah laku dan berkaitan dengan personaliti. Berkaitan dengan seorang yang bertingkah laku, jika seseorang bertingkah laku baik seperti suka menolong, jujur, menunjukkan karakter mulia dan ini berlaku pula sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun