Mohon tunggu...
PERAWATI
PERAWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi saya adalah memasak dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Diri Positif dan Negatif Hurlock ( Studi Kasus Naila Agustina, Siswi SMA Al-Hasra Depok)

19 Desember 2024   22:26 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:26 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil dan Pembahasan

Setelah ditanyakan beberapa pertanyaan yang mengarah pada nilai-nilai dari Konsep Diri Positif, Naila menjelaskan bahwa dirinya merasa tidak percaya diri ketika di sekolah karena memiliki rasa malu yang sangat tinggi. Salah satu contohnya adalah ketika dia melakukan presentasi di depan kelas, dia merasa gugup dan tremor, bahkan hingga saat ini belum ada pengalaman di sekolah yang membuatnya tampil percaya diri.

Selain itu, dia memiliki mata pelajaran yang sangat disukai yaitu geografi, karena si pengajar memiliki semangat yang tinggi dalam menyampaikan materi dan tidak membuat siswa menjadi jenuh, serta apabila terdapat murid yang merasa kesulitan dalam pembelajaran, maka si pengajar terus berusaha membuat para murid paham tanpa membanding-bandingkan satu murid dengan murid yang lainnya.

Meski demikian, Naila memiliki tekad yang juat dalam belajar. Hal ini dibuktikan melalui ungkapannya yang menjelaskan bahwa ketika dia mengalami kegagalan, dia sangat yakin bahwa dirinya sudah pasti akan bangkit dan terus mencoba oleh sebab sumber motivasi dan semangat miliknya dalam melakukan segala sesuatu adalah kedua orang tua dan kakaknya.

Oleh sebab itu, dia memiliki sebuah cara untuk tetap mempertahankan rasa percaya dirinya yakni dengan terus berlatih dan belajar dengan tekun. Tak hanya itu, dia juga menerima kekurangan nilai akademik dalam dirinya dengan berpikir bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan terus memperbaiki kekurangan itu sebagai upaya untuk tetap menghargai diri sendiri dan berpikir positif.

Di samping itu, ketika peneliti memberikan beberapa pertanyaan yang mengarah kepada nilai-nilai dari Konsep Diri Negatif, Naila mengutarakan bahwa dirinya pernah merasa kurang mampu atau gagal. Salah satunya adalah ketika menjalani ujian di sekolah, dia mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga harus mengikuti remedial sedangkan teman-temannya memiliki nilai yang lulus dari standar KKM sehingga tidak perlu melakukan remedial sebagaimana dirinya, belum lagi tak jarang dia merasa frustasi oleh sebab banyaknya tugas sekolah yang harus dia selesaikan dengan rasa pasrah.

Naila sadar bahwa hal yang menyebabkan dirinya mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal adalah disebabkan oleh pelajarannya yang dianggap susah dan sukar untuk dipahami. Contohnya adalah mata pelajaran matematika, dia merasa kurang memiliki peminatan terhadap pelajaran yang bersifat eksakta. Di lain waktu, dia juga sering merasa merasa jenuh ketika si pengajar terlalu banyak menyampaikan materi dan jadi ngantuk.

namun dia juga menyadari bahwa penyebab utama dari memiliki nilai yang rendah adalah rasa malas belajar.

Tak hanya itu, dia juga bercerita bahwa dirinya pernah merasa ragu karena kurangnya rasa percaya diri, yakni ketika dia ingin mendaftarkan diri menjadi anggota Organisasi Siswa Internal Sekolah (OSIS), dia merasa ragu karena takut jika nantinya dia tidak mampu menjalankan tugas dan kewajibanya sebagai pengurus oleh sebab tanggung jawab yang dimiliki oleh pengurus OSIS sangatlah besar.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti jabarkan di atas, maka dapat ditemukan benang merah bahwa terdapat nilai Konsep Diri pada diri Naila sebagaimana yang dikemukakan oleh Hurlock. Naila memiliki ketertarikan dan sikap percaya diri ketika menjalankan mata pelajaran oleh sebab dibimbing oleh guru yang penuh semangat dan tidak pilih kasih, dia juga menerima kekurangannya dalam nilai akademik dan tetap berusaha belajar dengan tekun dan giat demi sumber motivasinya yakni keluarga. Hal ini sejalan dengan Konsep Diri Positif Hurlock bahwa orang yang yakin dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya akan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih semangat dan positif, disertai dengan sikap penerimaan terhadap kekurangan diri memungkinan seseorang untuk tidak terlalu merasa terancam oleh kehadiran individu lainnya dan menjaga hubungan sosial yang harmonis.

Begitu juga sebaliknya, Konsep Diri Negatif juga ada pada diri seorang Naila. Dia sering kali merasa gugup ketika presentasi depan kelas, merasa bahwa dirinya anak dengan nilai akademik di bawah KKM yang sulit belajar dan kurang menyukai ilmu eksak serta tidak layak untuk unjuk diri sekalipun itu mendaftarkan diri untuk menjadi pengurus OSIS. Hal ini selaras dengan apa yang telah dikemukakan Hurlock bahwa ciri Konsep Diri Negatif adalah sering merasa rendah dan membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, masih adanya sikap penolakan terhadap dirinya atas nilai akademik yang berada di bawah KKM menjadi poin utama dalam menghambat rasa percaya dirinya untuk mengeksplorasi bakat-bakatnya melalui organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun