Mohon tunggu...
Pepih Nugraha
Pepih Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016.

Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016. Setelah menyatakan pensiun dini, hari-hari diisi dengan membaca, menulis, mengajar, dan bersosialisasi. Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal. Saat ini mengelola portal UGC politik https://PepNews.com dan portal UGC bahasa Sunda http://Nyunda.id Mengajar ilmu menulis baik offline di dalam dan luar negeri maupun mengajar online di Arkademi.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jangan Kalah, Sepeda Saja Internetan!

31 Oktober 2017   13:35 Diperbarui: 31 Oktober 2017   17:59 3441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rata-rata tenaga bateri yang digunakan pada sepeda digital generasi paling mutakhir ini saat dikayuh 2.3 mAh dengan rata-rata penggunaan tenaga baterai sehari-harinya 18.6 mAh. Dan ini yang penting, sepeda itu bisa digunakan tanpa diisi baterai lagi selama 35 bulan alias nyaris selama 3 tahun!

Jika tadi di atas saya sebut-sebut NB-IoT, itu maknanya Narrowband Internet of Things. Gampangnya sinyal yang memungkinkan semua barang mati, termasuk sepeda, bisa berkomunikasi dengan aplikasi yang ditanam di dalam tubuh sepeda itu. Segalanya tergantung kepada Internet. Komunikasi antarbenda maupun antara manusia dan benda dengan manusia dilakukan melalui Internet. Itu sebabnya disebut Internet of Things atau IoT itu tadi.

Jadi bicara IoT penerapannya tidaklah yang keren-keren saja. Ternyata barang "sepele" seperti sepeda ini menjadi "booming" lagi dan menjadi gaya hidup baru masyarakat Tiongkok berkat tersambung ke Internet. Memudahkan dan memaksimalkan pemanfaatan benda mati yang menjadi perlengkapan hidup sehari-hari juga dipikirkan oleh perusahaan sekaliber Huawei.

Saya masih punya beberapa catatan menarik. Tetapi episode ini saya cukupkan sampai di sini dulu.

***

Catatan perjalanan sebelumnya di sini dan sebelumnya lagi ada di tempat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun