Mohon tunggu...
Peony Emily
Peony Emily Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cut Alifa / Cerpen Sejarah

6 November 2017   20:28 Diperbarui: 6 November 2017   20:55 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar hal itu air mata Cut Alifa mengalir deras dan ia tahu ia tidak dapat diam saja, setelah mendengar semua rencana dari balik pintu ia bergegeas menemui BergGottfrieddan memberitahukan semua rencana penyerangan yang sudah direncanakan.

Waktu yang sudah ditunggu- tunggu semua warga untuk menyerang Belanda sudah datang. Mereka mengambil posisi persis seperti yang sudah direncanakan. Semua terlihat seperti berjalan sesuai rencana mereka, namun satu hal yang mereka tidak ketahui bahwa Belanda sudah menyiapkan perangkap. Saat warga Aceh menyerang, panah api, tombak, prajurit mengagetkan mereka. 

Perperangan antar Belanda dan Acehpun  terjadi, banyak nyawa yang hilang dan darah yang tertumpah dari kedua sisi mau Aceh ataupun Belanda. Namun tidak lama kemudian, Teuku Nanta Seutia tertangkap oleh BergGottfried dan dengan tawa puas ia mengolok- olok Teuku Nanta Seutia. Cut Alifa tidak menerima perlakuan tersebut dan keluar dari tempat persembunyiannya dengan air mata mengalir dan amarah. 

Karena Cut Alifa sudah dianggap membantu Belanda, Berg Gottfried memberikan Cut Alifa kesempatan menjadi seorang Belanda dan menikahinya. Namun, tentu saja dengan suatu perjanjian dimana Cut Alifa akan merubah namanya dan dia tidak akan bertemu keluarganya lagi yang akan dibunuh Berg Gottfried. Cut Alifa sempat tergoda dengan tawaran itu, namun saat melihat kakak perempuannya digoda lelaki Belanda dengan lantang ia berkata "TIDAK".

"Kamu yakin?? kalau begini jadinya aku harus membunuhmu juga.." ucap Berg Gottfried.

"Aku tidak peduli.." jawab Cut Alifa.

Berg Gottfried tetap membujuk Cut Alifa namun tidak berhasil, Cut Alifapun juga tidak berhenti mencoba membujuk Berg Gottfried agar tidak membunuh siapapun lagi hari itu. Hingga akhirnya Berg Gottfried mengancam Cut Alifa

"Kalau kau tidak mengikuti kataku, akan kubunuh ayah dan kakakmu disini." Berg Gottfried membentak.

"Jangan! .." teriak Cut Alifa dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"SWOSSHHH" suara pedang yang melayangkan nyawa Teuku Nanta Seutia.

"AYAHH!!!" jerit kedua kakak beradik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun