Semakin tinggi iman seseorang maka semakin banyak ujian yang akan ia hadapi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Orang yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian yang paling sholeh dan seterusnya. Seseorang diuji berdasarkan agamanya, jika agamanya kuat maka semakin keras ujiannya, dan jika agamanya lemah maka ia diuji berdasarkan agamanya. Dan ujian senantiasa menimpa seorang hamba hingga meninggalkan sang hamba berjalan di atas bumi tanpa ada sebuah dosa pun."
Ingatlah bahwa sebuah musibah yang membawamu makin dekat kepada Allah itu lebih baik daripada nikmat yang membuatmu malah makin menjauh dari Allah.
"Kenapa harus selalu aku Ya Allah?"
Allah : "Because I Love You"
Ketika Allah sangat mencintai hambanya, maka ia akan selalu memberikannya ujian. (HR. Ahmad dan Tharmidzi)
Terkadang seringkali kita selalu merasa iri saat melihat kehidupan orang lain yang jauh lebih baik dari kehidupan kita, dan selalu saja membandingkan semua itu.
Musibah seringkali menghampiri kita boleh jadi itu semua adalah surat cinta Allah yang dikirimkan untuk kita. Namun, bisa jadi pula musibah itu datang menghampiri karena dosa kita kepada kedua orang tua atau karena dosa yang sudah kita rutinkan tanpa pernah kita sadari sedikit pun.
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy Syura: 30).
Pernahkah bisa berpikir mengapa seorang manusia seringkali mudah lupa?
Salah satu contoh sederhana yang sering terjadi dalam kehidupan kita yaitu, seseorang bisa jadi mudah lupa terhadap ayat Qur'an yang telah ia hafal karena sebab dosa yang ia perbuat.