Mohon tunggu...
Peny Widi Harini
Peny Widi Harini Mohon Tunggu... Freelancer - Writerpreneur of Edwrite Indonesia, Penulis, Motivator Muslimah..

Instagram || • @penywidi Menulislah Untuk Menginspirasi dan memberikan banyak manfaat, Bukan hanya sebatas Untuk Mencari Kepopuleran saja. ❤

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hanya Karena Sebuah Kesalahan

22 Februari 2021   20:14 Diperbarui: 24 Februari 2021   14:49 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang pernahkah di antara kita tersadar sedikit saja, hanya karena sebuah satu kesalahan itu mampu melupakan bahkan menghapus seribu kebaikan yang pernah seseorang lakukan. Bukankah begitu? Jawabannya Ya, karena memang itu faktanya.

Rasanya sungguh sangat tidak adil satu kesalahan kita seringkali lebih diingat dibandingkan kebaikan yang pernah kita lakukan. Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal yang baik bahkan yang kita lakukan ribuan sekalipun karena kebanyaan di antara kita, justru selalu saja mengkritisi kesalahan orang lain sekecil apapun kesalahan yang mereka perbuat.

Saat sebelumnya orang lain mengenalmu sebagai orang baik-baik maka di antara mereka sudah pasti beranggapan bahwa kau adalah orang baik, perbuatanmu akan selalu dipuji dan terlihat indah di mata mereka.

Terkadang di antara kita sendiri hampir seringkali lupa kalau kita hanyalah manusia biasa yang tak jauh luput dari salah dan khilaf, semua masing-masing di antara kita tentu mempunyai kesalahan karena setiap manusia tentu pernah berbuat suatu kekhilafan atau dosa sekecil apapun itu termasuk pribadi saya sendiri.

Seribu kebaikan dalam hidupmu belum tentu menjadikanmu sebagai malaikat di dunia, tetapi satu kesalahan saja bisa dapat membuatmu menjadi seorang iblis.

Allah menciptakan manusia dengan  kesempurnaan juga disertai kelemahannya, dengan kelemahan-kelemahan itulah  seringkali manusia melakukan sebuah kesalahan.

Kata Rasul orang yang baik bukan orang yang tak pernah melakukan kesalahan tetapi orang yang baik itu adalah orang yang menyadari semua kesalahan yang telah diperbuatnya lalu menyesali lantas memohon ampun dan bertaubat kepada Allah seraya berjanji tak akan mengulanginya lagi.

Rasulullah SAW menjelaskan dalam sebuah hadits

"Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baiknya orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertaubat memohon ampun pada Allah."

Beberapa hari ini sedang ramai-ramainya berita tranding topik nomor satu di dunia bahkan sudah tersebar dimana-mana, di sini saya bukan ingin membahas permasalahan tersebut karena biarkan itu semua menjadi urusan mereka sendiri yang sedang hangat-hangatnya menjadi perbincangan media masa. Biarlah itu semua menjadi urusannya dengan Allah wallahu alam bisshawab.

Banyak sebagian di antara mereka yang bilang dan beranggapan seperti ini.

"Cantik sih eumm tapi sayangnya pelakor!"

"Kelihatannya baik banget ya muslimah gitu, eh tapi sayang munafik."

"Pakai jilbab kok kelakuannya gitu? Sampai ngerebut suami orang segala, apa gak laku?"

"Lepas aja deh jilbabnya daripada cuma mempermalukan agama doang!"

"Padahal udah tertutup rapat banget ya sampai mengenakan cadar eh tapi sayangnya masih aja sering ngelakuin maksiat, mending Lo lepas aja deh cadar Lo gak guna!"

"Mendingan aku kemana-mana meskipun gak pakai jilbab tapi kelakuanku masih berakhlak!"

Dan masih banyak banget tanggapan dan penilaian mereka beraneka ragam, yang menyamakan antara hijab dengan akhlaq. Padahal keduanya jelaslah sangat berbeda tidak bisa disamakan begitu saja.

Jika engkau berjilbab dan ada yang mempermasalahkan akhlaqmu, katakan pada mereka bahwa "Antara jilbab dan akhlaq adalah 2 hal yang berbeda".

Berjilbab adalah murni perintah Allah wajib untuk wanita muslim yang telah baligh tanpa memandang akhlaqnya baik atau buruk, sedangkan akhlaq adalah budi pekerti yang tergantung pada pribadi masing-masing.

Jika seorang wanita berjilbab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan karna jilbabnya namun karna akhlaqnya yang salah.

"Yang berjilbab belum tentu berakhlaq mulia, namun yang berakhlaq mulia pasti berjilbab."

Berjilbab belum tentu baik imannya, akan tetapi wanita yang baik imannya sudah pasti berjilbab.

Berjilbab dan menutup aurat bukan jaminan seseorang tidak pernah berbuat dosa, akan tetapi dengan menutup aurat sudah pasti mengurangi dosa minimal telah menggugurkan dosa kewajibannya menutup aurat.

"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat." (QS. Al - Araf : 26)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun