Kemarin Sore
aku hanya angan
kata harapan terucap dibawah awan
tunduk semua rerumputan
cemas jadi ingatan saat aku memulai kehidupan
senyum dua orang insan melebar
aku menangis bersuara lebar
adalah angin berhembus lirih
sayup menembus telinga bagai buih
kini aku di ufuk senja
mulai meninggalkan kemarin sore
rindu ku pada jerami bertiang sunyi
hangat halus buaian mereka
ku dekap tubuh dikesunyian
terkenang semua pancaran hangat keramaian
sungai mengalir kecil di antara mata
aku merindu hingga terbata
sebening embun putih tak terkira
menghitung waktu membaur lagi bersama mereka
rinduku pada kehangatan keluarga
--wandi, 08 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H