Mohon tunggu...
Gogong M.
Gogong M. Mohon Tunggu... Penyair dari Ladang -

Penyair akar rumput. wakeseler@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Mulut Busuk

15 Mei 2017   13:53 Diperbarui: 15 Mei 2017   14:13 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh mulutku menjijikkan

Mereka bilang busuk

Begitu rendahnya status mulutku

Mulutku tetap jadi bagian dari diriku

Meski busuk, aku tetap membersihkannya

Tak seharusnya aku tunduk pada mereka

Biarkan mereka bilang gitu

Aku tetap membersihkan kebusukkan mulutku

Pernyataan memang menjijikkan

Apa benar aku menjijikkan

Hanya mereka yang tahu

Tetapi baik jika aku bertanya pada diri sendiri

Boleh jadi kebusukan itu memang ada

Bukan karena tidak membersihkan gigi

Bukan karena mabuk-mabukkan beralkohol

Bukan juga karena penuh sisa makanan

Busuk itu lebih dari sekadar sisa makanan

Busuk itu muncul dari perkataanku

Kata-kataku yang tak kupikirkan

Betapa kuatnya daya kata-kata itu

Aku harus berhati-hati

Bahwa rakyat tidak bodoh seperti aku pikir

Bahwa aku sebenarnya yang benar-benar busuk

Aku busuk oleh kata-kataku

Lebih busuk lagi karena aku wakil rakyat

Penilaian busuk itu muncul dari orang yang aku wakilkan

Mungkin saatnya aku membersihkan mulutku

Aku yang sering mengumbar sembarang tanpa berpikir lebih dahulu

Aku harus berterima kasih pada mereka

Yang menemukan kebusukan dalam mulutku

Mulutku memang busuk oleh kata-kataku

Terima kasih rakyatku

GM, 150517

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun