Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teknik Jitu Ubah Materi Powerpoint Jadi Naskah Buku

27 Agustus 2020   11:30 Diperbarui: 27 Agustus 2020   16:28 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh iya ya..." jawabnya kaget sekaligus ceria.

Jadi saran penting sebagai teknik mengubah materi ppt menjadi naskah buku adalah rekam proses Anda mengajar. Cukup rekam suaranya saja. Smartphone Anda sudah sangat cukup sebagai alat perekam yang bisa menampung suara selama berjam-jam. 

Dengan cara ini, seorang dosen dan guru akan memiliki 14 rekaman pertemuan sesuai materi ppt. Paparan, uraian, dan ulasan panjang lebar berdasarkan ppt tak lagi terbang ditelan angin. Semuanya sudah tersimpan.

Hasil rekaman itulah yang kemudian kita transkrip. Boleh melakukan transkrip sendiri -- jika punya keluangan waktu -- atau meminta orang lain melakukannya. Transkrip rekaman adalah hal yang mudah. Anak SMA pun dapat melakukannya.

Anda wahai dosen dan guru lagi-lagi punya keuntungan dibanding para penulis lain. Hasil transkrip Anda sudah pasti lebih sistematis, karena berdasarkan urutan pertemuan belajar yang sudah sistematis dan sudah sesuai dengan ragangan. 

Proses lanjutan dari tahap menulis buku setelah menulis draft, yaitu revisi dan edit akan lebih mudah dilakukan. Silakan utak-atik draft atau transkrip suara Anda itu menjadi naskah yang layak menjadi buku. 

Saya yakin, bahasa lisan Anda ketika mengajar relatif sudah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kalau pun ada yang tidak sesuai mungkin hanya sedikit saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun