Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Dihujat Sang Master (In Memoriam Bob Sadino)

20 Januari 2015   20:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:44 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1421742994540975970

Keramahan beliau kepada semua orang, baik yang sudah dikenalnya atau belum, sungguh membekas di hati banyak orang. Sejumlah kawan dan kolega saya menceritakan pengalamannya bertemu dengan om Bob, dengan variasi kisah amat beragam tapi kesimpulan yang sama. Mereka merasa diistimewakan oleh Om Bob.

Begitu pun yang dialami para figur publik yang kami undang khusus untuk membedah beliau, pada suatu hari yang cerah di rumah 2121. Mereka berasal dari kalangan pengusaha, akademisi, pegawai, wartawan dan juga artis. Laki-laki dan perempuan. Tua dan muda. Untuk mewakili cara pandang yang berbeda. Bak seorang dosen senior sekelas profesor, Om Bob memberikan penjelasan di depan kami tentang beragam nilai hidup yang diyakininya, khususnya dalam berbisnis.

Sonny Tulung, artis yang hadir pada saat itu, merasakan bagaimana dirinya mendapatkan hujatan berkali-kali dari Om Bob. “Goblok kamu…” ujar Om Bob, menanggapi pendapat Sonny tentang suatu hal. Kami semua terkekeh mendengarnya. Begitu pula yang dialami Ketut Teja, Wakil Rektor Swiss German University dan Ketut Suardhana Linggih, pemilik Ganeca Ecact. Mereka mendapatkan hujatan yang sama setiap kali memberikan komentar.

Sehari penuh kami membedah sang master. Seharian itu pula hujatan sang master memenuhi ruangan. Namun kami bahagia. Kami merasa diistimewakan oleh sang master. Jaya Setiabudi, pengusaha muda asal Batam yang kemudian sukses dengan buku “The Power of Kepepet” menjadi orang yang paling banyak mendapatkan kata “goblok”. Dia tampak sangat girang setiap kali kata itu keluar dari mulut Om Bob untuknya. Ternyata, dia sudah membuat seminar di Batam dengan pembicara Om Bob. Judul seminarnya adalah “Belajar Goblok dari Bob Sadino.” Dari judul seminar Jaya inilah kemudian yang menjadi judul buku hasil bedah sang master.

Aneh memang. Dihujat, diledek, disudutkan… tapi bahagia. Yang dihujat justru merasa diistimewakan. Hanya Om Bob yang bisa melakukannya. Tidak yang lain.

Goblokkan Diri Sendiri Dulu

Om Bob tidak sembarangan gemar berkata goblok. Sebuah filosofi luhur terkandung di dalamnya. “Sebelum kamu menggoblokkan orang lain, goblokkan dulu diri sendiri,” ujarnya pada sesi yang lebih serius. “Ibarat gelas, kalau bertemu dengan orang lain, kosongkan dulu gelas kamu…” Kami semua terdiam. Merenung.

“Paham?” tanyanya membuyarkan renungan kami.

“Goblok, kalau nggak paham!”

Dan kami semua pun bahagia.

Sebelum bertemu dengan Om Bob, “Mr. I Know” saya termasuk tinggi. Saya sadar hal negatif tersebut. Namun setelah berkali-kali mendapatkan virus “goblok” dari sang master, upaya saya menurunkan kadar “Mr. I Know” dalam diri membuahkan hasil. Menjadi lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara. Menjadi lebih serius menyimak dibanding menyepelekannya. Lebih sering mengosongkan gelas, untuk kemudian terisi dan kosongkan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun