Mohon tunggu...
Havid Yanuardi
Havid Yanuardi Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Amatir

Duniaku berkisar antara kata dan kita. Kata adalah kita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan Hujan

29 Maret 2020   17:00 Diperbarui: 29 Maret 2020   17:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku rindu kala itu
Memacu kuda besiku dengan ketawa bahagia
Jalanan antara Sapen-Wonokromo pada waktu itu
Ditaburi oleh benih-benih sepi
Dibumbui dengan kemerlip lampu yang teracik di pinggiran jalanan

Hari itu memang beda
Aku merasa sangat bahagia gembita
Walau senja tak menampakkan dirinya
Sebuah sore yang diselimuti oleh awan hitam
Diiringi dengan deru hujan yang menyejukkan

Aku sengaja tak mengenakan mantel dalam perjalananku
Mesti aku membawanya dalam jok motorku
Aku hanya ingin menikmati tetesan-tetesan cintamu
Mengobati kerinduanku atasmu
Dan menyambut dengan hangat kehadiranmu
Yang terwakili oleh rintikan-rintikan keteduhan hujan kala sore itu
Memang sangatlah sederhana,,
Tapi syukurku harus luar biasa

Pada sore itu,,
Aku tidak gila
Bukan juga sakit jiwa
Aku hanya berbahagia ria
Yang kuhembuskan lewat tawa

Wonokromo, 29/03/2020
Havid Yanuardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun