Aku rindu kala itu
Memacu kuda besiku dengan ketawa bahagia
Jalanan antara Sapen-Wonokromo pada waktu itu
Ditaburi oleh benih-benih sepi
Dibumbui dengan kemerlip lampu yang teracik di pinggiran jalanan
Hari itu memang beda
Aku merasa sangat bahagia gembita
Walau senja tak menampakkan dirinya
Sebuah sore yang diselimuti oleh awan hitam
Diiringi dengan deru hujan yang menyejukkan
Aku sengaja tak mengenakan mantel dalam perjalananku
Mesti aku membawanya dalam jok motorku
Aku hanya ingin menikmati tetesan-tetesan cintamu
Mengobati kerinduanku atasmu
Dan menyambut dengan hangat kehadiranmu
Yang terwakili oleh rintikan-rintikan keteduhan hujan kala sore itu
Memang sangatlah sederhana,,
Tapi syukurku harus luar biasa
Pada sore itu,,
Aku tidak gila
Bukan juga sakit jiwa
Aku hanya berbahagia ria
Yang kuhembuskan lewat tawa
Wonokromo, 29/03/2020
Havid Yanuardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H