Menari dengan indah gemulai
Tahun baru dan lama pun terpikat karenanya
Gerakan sayu dan layu yang memikat
Semua terpana karena satu yang dipandang
Padahal diisekitarnya darah mengalir dengan deras
Teriakan memilukan gendang telinga layaknya tiupan ganas musim tropis
Cairan merah sudah menggenang sampai telapak kaki
Rasa tertegun semu memudari keebenaran hayati
kita dan mereka kurang membuka mata
tarian itu tak lebih dari untaian benang
tangan hitam gelap yang dimainkan maestro sambil tertawa
bukan kebenaran yang telah mengusai kita
#penjelasan Penulis : Melihat sekumpulan manusia masih terjajah di dunia serba modern ini, sampai bertanya dalam duka "Dimana letak moralitas modernnya?". Sudah lama sekali permainan ini berlangsung, suatu kawasan yang memiliki sejarah tempat tinggal yang sama oleh kedua belah pihak. Solusi mudah saja diambil, dengan resolusi 2 Negara berdiri secara sah dan diakui tiap Negara.Â
Namun Israel tidak puas dan ingin mengambil segalanya. Siksaan dan penderitaan sudah lama diterpa Palestina. Permainan politik dan tanggapan Negara tidak melihat realitas namun keuntungan. Saya melihat, kita sedang duduk di panggung dagelan, namun panggung Protagonis yang tersiksa sampai setengah mati oleh antagonis. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H