"Ratna siapa sih? Di sini nggak ada siapa-siapa kecuali kita bertiga Kak,"
Aku menghela nafas dalam-dalam sambil memulihkan kesadaranku.
"Jam berapa sekarang Vin?"
"Setengah enam sore Kak. Sudah cepat bangun, sebentar lagi maghrib loh."
Aku baru sadar kalau apa yang baru saja kualami hanya mimpi.
"Syukurlah," ucapku dalam hati.
Aku bangkit dari tempat tidur, melangkah menuju kamar mandi. Kubiarkan halaman sembilan puluh tetap terbuka, tepat pada cerpen Djenar Maesa Ayu yang berjudul
NAMANYA...
Tumiyang, 26052015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H