Kedua, efek sosial, berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa.
Ketiga, penjadwalan kegiatan sehari-hari, hadirnya media massa memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang dalam menjalani aktivitasnya.
Keempat, efek hilangnya perasaan tidak nyaman, seseorang yang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan sikologinya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kecewa, kesal dan sebagainya.
Kelima, efek menumbuhkan perasaan tertentu, terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media tertentu erat kaitanya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.
Media sosial secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media membentuk opini publik untuk membawakannya pada perubahan yang signifikan. Secara instan media sosial dapat membentuk kristalisasi opini publik untuk melakukan tindakan tertentu.
Harvey (2014) berpendapat bahwa:
Telah terjadi pergeseran paradigma antropologis pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, yaitu adanya perubahan relasi antarmanusia dan perangkat elektronika yang dirancang untuk melayani manusia, dengan kehadiranya teknologi komunikasi personal mobile.
Saat ini yang terjadi di berbagai negara, media sosial dimanfaatkan oleh individu, kelompok, organisasi, atau bahkan pemerintah dijadikan sebahai alat untuk menyebarkan informasi-informasi bohong, provokato, rujaran kebencian, maupun propaaganda. Hal ini dapat dilakukan secara sengaja, dan tidak disengaja.
El-Nawawy dan Khamis menunjukkan, kebanyakan konten yang dibuat pengguna disebarluaskan melalui media sosial. tentu hal inilah yang nampaknya membuat media sosial menjadi permasalahan di masyarakat saat ini. karena pesan media sosial lepas dari kendali sensor pemerintah dan menyebar dari satu akun ke akun lainnyaa tanpa bisa dikendalikan siapapun.
Oleh sebab itu, kita sebagai manusia merupakan salah satu makhluk sosial yang special, tentu harus bijak dalam mengkonsumsi media sosial. kita juga perlu memperhatikan etika dan akhlak dalam menggunakan media sosial.
Rachmat Kriyantono berpendapat bahwa: