Mohon tunggu...
Mads
Mads Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak Sekolah

Masih belajar kak :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak Sesuai Prinsip Komunikasi dalam Islam

16 Juli 2022   20:39 Diperbarui: 16 Juli 2022   20:54 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media merupakan salah satu bagian dari perkembangan teknologi yang semakin pesat.  Robert Heinich berpendapat bahwa:

Media adalah sesuatu yang dapat membawa sebuah informasi atau pesan yang terjadi antara sumber pesan (source) dengan penerima informasi (receive).

Sejak dahulu media digunakan untuk memberikan pesan atau informasi kepada masyarakat.

Dennis McQuail (1987) berpendapat bahwa:

Pertama, Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait.

Kedua, Media massa juga merupakan alat kontrol dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan.

Ketiga, media merupakan lokasi yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, entah itu yang bertaraf nasional maupun internasional.

Keempat, media berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, mulai dari seni, simbol, tata cara, mode, gaya hidup, dan norma-norma.

Kelima, media telah menjadi sumber dominan bagi individu dan masyarakat untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial.

Pada era digital saat ini, media telah mengubah cara seseorang berkomunikasi, belajar, mencari informasi, dan bekerja. Munculnya media sosial memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mencari dan berbagi informasi seluas mungkin. Dengan mudahnya mencari dan berbagi banyak informasi tentu akan memberikan efek positif dan negatif terhadap penggunanya. menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu:

Pertama, efek ekonomi, hadirnya media massa memberikan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media masssa.

Kedua, efek sosial, berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa.

Ketiga, penjadwalan kegiatan sehari-hari, hadirnya media massa memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang dalam menjalani aktivitasnya.

Keempat, efek hilangnya perasaan tidak nyaman, seseorang yang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan sikologinya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kecewa, kesal dan sebagainya.

Kelima, efek menumbuhkan perasaan tertentu, terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media tertentu erat kaitanya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.

Media sosial secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media membentuk opini publik untuk membawakannya pada perubahan yang signifikan. Secara instan media sosial dapat membentuk kristalisasi opini publik untuk melakukan tindakan tertentu.

Harvey (2014) berpendapat bahwa:

Telah terjadi pergeseran paradigma antropologis pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, yaitu adanya perubahan relasi antarmanusia dan perangkat elektronika yang dirancang untuk melayani manusia, dengan kehadiranya teknologi komunikasi personal mobile.

Saat ini yang terjadi di berbagai negara, media sosial dimanfaatkan oleh individu, kelompok, organisasi, atau bahkan pemerintah dijadikan sebahai alat untuk menyebarkan informasi-informasi bohong, provokato, rujaran kebencian, maupun propaaganda. Hal ini dapat dilakukan secara sengaja, dan tidak disengaja.

El-Nawawy dan Khamis menunjukkan, kebanyakan konten yang dibuat pengguna disebarluaskan melalui media sosial. tentu hal inilah yang nampaknya membuat media sosial menjadi permasalahan di masyarakat saat ini. karena pesan media sosial lepas dari kendali sensor pemerintah dan menyebar dari satu akun ke akun lainnyaa tanpa bisa dikendalikan siapapun.

Oleh sebab itu, kita sebagai manusia merupakan salah satu makhluk sosial yang special, tentu harus bijak dalam mengkonsumsi media sosial. kita juga perlu memperhatikan etika dan akhlak dalam menggunakan media sosial.

Rachmat Kriyantono berpendapat bahwa:

Kata dasar berkomunikasi dalam Islam disebut Al-qaul/qawl (artinya perkataan) dan a/bayan (artinya menjelaskan), yang artinya sebagai kemampuan berkomunikasi mencakup pemilihan kata-kata yang dapat menjelaskan sesuatu. 

Inti dari komunikasi yang efektif yaitu komunikasi yang diarahkan untuk mencapai keseimbangan antara asppek vertikal atau horizontal maupun hablum minannas dan hablum minallah. Wujud keseimbangan ini adalah adanya komunikasi yang informatif, faktual, edukatif, dan berguna bagi keuntungan bersama.

Terdapat beberapa prinsip komunikasi dalam Islam agar bijak dalam menggunakan media sosial, yaitu sebagai berikut:

  • Qaulan Masyura (perkataan yang ringan). Dalam hal ini, seseorang yang menggunakan media sosial saat ingin mengungkapkan sesuatu untuk dikomunikasikan kepada penerimanya, tentu harus menggunakan kata-kata yang mudah untuk dimengerti, mudah dipahami, mudah dicerna, mudah diterima, dan harus disampaikan dengan cara lemah lembut tidak kasar.
  • Qaulan Sadidan (perkataan jujur). Dalam berkomunikasi atau menyampaikan informasi harus berkata jujur dan harus memperhatikan isi yang benar sesuai fakta. Contohnya, ketika ingin memberikan informasi harus mengutaamakan kejujuran, dengsn sesuai fakta yang ada dan tidak memanipulasi untuk membohongi khalayak yang menerima pesan atau informasi.
  • Qaulan balighan (perkataan yang berkesan dalam hati). Saat menyampaikan pesan atau informasi kata-kata atau kalimat diungkapkan dengan indah, tegas yang nantinya akan berkesan dalam hati sasaran. Contohnya perkataan yang fasih, tegas, jelas, tepat dan tentunya komunikatif.
  • Qaulan Kariman (perkataan baik). Perkataan yang indah, santun, baik, beretika, dan kemuliaan. Agar penerima pesan atau informasi merasa dihormati dan dimuliakan. Contohnya, ketika berbicara dengan seseorang yang lebih tua, kita tentu harus menghormatinya dengan memperhatikan bahasa yang kita sampaikan. memberikan komunikasi yang baik untuk menjalin relasi dengan memperhatikan pesan yang disampaikan.
  • Qaulan Layyinna (perkataan lembut dan mudah dipahami). Saat menyampaikan pesan atau informasi harus menyampaikanya dengan lemah lembut dan menghindari perkataan yang menyindir. Contohnya, saat menanggapi pemilihan presiden dan wakil presiden kita harus menanggapinya dengan perkataan yang baik agar tidak terjadi gosip atau pembahasan yang semakin panjang.
  • Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik dan pantas). Baik dalam artian sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat. Pantas dalam artian sesuai dengan yang dibicarakan dan membawa kebaikan. Contohnya, memberikan komunikasi yang mengajak kepada kebaikan.

Komunikasi merupakan hal terpenting bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial untuk saling berinteraksi guna mencapai tujuanya masing-masing.

Komunikasi yang dilakukan kita kepada orang lain merupakan presentasi diri kita kepada orang lain. Erving Goffman dalam bukunya The Presentation of Selfin Life (1961) membuat metafora kehidupan sosial sebagai panggung pertunjukan. 

Artinya, pesan atau informasi yang kita komunikasikan di media sosial dengan menggunakan kata yang tidak baik atau tidak sopan, memprovokasi, merendahkan, dan mendiskriminasikan orang lain, tentu merupakan suatu gambaran mengenai diri sendiri kepada orang lain.

Prinsip komunikasi dalam Islam yang sudah dijelaskan diatas merupakan suatu cara untuk mengkonsumsi media sosial sebaik mungkin. Para khalayak yang membaca tulisan ini dapat menerapkan prinsip ini untuk menggunakanya di media sosial, agar pesan atau informasi yang disampaikan dapat diterima sesuai yang diharapkan.

Oleh sebab itu, kita sebagai pengguna media sosial tentunya perlu memperhatikan cara kita menyampaikan pesan atau informasi dengan menggunakan prinsip komunikasi Islam. Tujuannya agar pesan atau informasi dapat diterima dan tidak menimbulkan kegaduhan antarsesama manusia. sebagai pemuda harapan bangsa Indonesia, penulis berharap para khalayak yang membaca tulisan ini dapat mempraktekanya sesegera mungkin.

Mohon maaf jika terdapat kesalahan atau salah kata dalam penulisan ini, saya harap para audiens dapat memakluminya, karena masih dalam proses belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun