***
Mencari tempat makan di Jokja itu sebenarnya tak sulit, apa lagi di Kawasan Malioboro, dari Restaurant
sampai Lesehan ada. Hanya saja, karena dia alergi dan sensitif terhadap beberapa
makanan jadi harus hatihati. Kami menyusuri jalan sepanjang 1 kilometer itu, ada yang lebih berat dari belanjaannya yang ada di tangan kananku; adalah genggamannya yang semakin erat menggenggam kenangan. Sampai kami berjalan sejauh 15 meter, kami menemukan Restaurant
dengan konsep unik, taman di tengah keriuhan Malioboro. Legian Garden Restaurant, memasukinya kami mendapati nuansa yang berbeda, seperti di bali. Akh, tak apalah tak jadi ke bali pikirku, ternyata di jokja pun ada "bali-nya". Alunan musik
bali dan gamelan jawa
bersahutan, merdu.
Restaurant ini ada di lantai dua persis di depan Hotel Ibis. Kami memilih meja di sisi dekat jalan Malioboro, Hiruk pikuk Malioboro tak pernah mati, terlihat dari atas begitu cantik.
Ayam betutu, Gudeg
kendil, dan Sate bali menu kami malam ini. Sembari menunggu, banyak hal yang kami kisahkan, saling
berbagi, seperti empat tahun lalu begitu singkat. Saling menggenggam, bersitatap, dan kembali aku menggerutu Tuhan. Tuhan tak adil, Ia memberi rasa sayang di hati kami, tapi kerna keyakinan dan berbeda menyebutkan namaNya-lah cinta yang dihibahkanNya tak bisa